Ikuti Kami

Keren, Banteng Pamekasan Bentuk "Sekolah Darurat"

PDI Perjuangan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memfasilitasi para siswa yang kesulitan belajar daring selama pandemi COVID-19.

Keren, Banteng Pamekasan Bentuk
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan Nadi Mulyadi.

Pamekasan, Gesuri.id - Pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memfasilitasi para siswa yang kesulitan belajar daring selama pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) dengan membuat "sekolah darurat".

"Sekolah darurat ini sementara kami pusatkan di kantor DPC PDI Perjuangan ini, dan selanjutnya akan menyebar di masing-masing kecamatan," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan Nadi Mulyadi di Pamekasan, Kamis (20/8).

Di kantor DPC PDI Perjuangan yang beralamat di Jalan Pintu Gerbang Nomor 101 Kelurahan Bugih , pengurus menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan siswa untuk belajar secara daring, antara lain wifi gratis, laptop dan telepon pintar android.

Baca: Pandemi Corona, Peluang Untuk Redefinisi Pendidikan

Siswa bisa memilih tempat belajar yang akan digunakan, baik secara lesehan ataupun tempat belajar yang menggunakan kursi.

Nadi mengatakan, pihaknya memandang perlu untuk menyediakan fasilitas itu, karena sebagian siswa di Pamekasan kesulitan untuk bisa mengakses internet, bahkan banyak yang tidak mampu membeli kuota internet.

"Fakta itulah yang menjadi pertimbangan teman-teman pengurus untuk membuat 'sekolah darurat' ini, dan tempat ini terbuka untuk siapa saja," kata Nadi.

Mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bangkalan ini lebih lanjut menjelaskan, selain menyediakan fasilitas, pengurus juga menyediakan kebutuhan minum siswa, sehingga mereka tidak perlu membawa minuman dari rumah.

Fasilitas belajar daring yang disediakan pengurus partai politik ini, tidak hanya untuk siswa tingkat pendidikan tertentu, akan tetapi untuk semua tingkatan.

"Mahasiswa juga kami persilakan apabila memang membutuhkan. Yang jelas, 'sekolah darurat' ini untuk kepentingan pendidikan belajar daring," kata Nadi.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan, Nadi mengaku telah meminta kepada semua pengurus PDI Perjuangan tingkat kecamatan agar juga menyediakan fasilitas belajar bagi siswa.

Baca: Efek Corona, Koster Siapkan Rp38,2 miliar untuk Pendidikan

Berdasarkan catatan, selain PDI Perjuangan, komunitas masyarakat lainnya yang juga memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan belajar mengajar secara daring siswa di masa pandemi COVID-19 ini adalah organisasi Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Pamekasan.

Komunitas ini membantu lembaga pendidikan swasta di Pamekasan dengan memanfaatkan Handy Talkie (HT) sebagai media komunikasi belajar.

Caranya siswa berkumpul di suatu tempat, lalu mendengarkan pelajaran yang disampaikan gurunya melalui radio dua arah tersebut.

Quote