Ikuti Kami

Anas Minta Bank Jatim Tingkatkan SDM & Digitalisasi

Hal itu terkait pengembangan Bank Jatim melalui investasi di bidang teknologi informasi.

Anas Minta Bank Jatim Tingkatkan SDM & Digitalisasi
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas optimistis jika peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan digitalisasi layanan dilakukan, kinerja Bank Jatim dalam mengentaskan kemiskinan dan memeratakan ekonomi akan melaju lebih cepat.

Hal itu ia ungkapkan terkait pengembangan Bank Jatim melalui investasi di bidang teknologi informasi. "Saya melihat ada paradigma baru di Bank Jatim terkait digitalisasi. Sudah mulai meninggalkan zona nyaman sebagai bank milik pemerintah daerah. Sudah mulai masuk ke ceruk pasar yang lebih luas dengan digitalisasi layanan. Itu perlu dipercepat. Sudah tidak bisa mundur lagi ke langgam layanan lama," katanya, dilansir dari surya.com, Rabu (19/6).

Baca: Hebat! Bupati Anas Targetkan 2020 Semua Transaksi Non Tunai

Sebagai bagian dari pemegang saham Bank Jatim, Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi mendukung penuh inisiatif Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mendorong pengembangan Bank Jatim agar lebih sinergis dengan program pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi di daerah.

Menurut Anas, peningkatan SDM dan digitalisasi layanan merupakan salah satu variabel penting dalam pengembangan Bang Jatim. Ia pun dapat melihat peningkatan kualitas Bang Jatim yang terus mengalami kemajuan.

"Kualitas SDM Bank Jatim saya lihat terus meningkat, terbaca dari indikator pencapaian kinerja yang relatif baik. Tapi itu perlu diakselerasi agar bisa bersaing. Sekarang pasar jasa keuangan ini benar-benar sesak. Ada bank BUMN, bank asing, lalu fintech yang terus merangsek. Perlu memacu kualitas SDM agar Bank Jatim bisa memenangkan pasar," ungkapnya.

Baca: Bank Jatim Diminta Lebarkan Sayap Bisnis

Lebih lanjut, Kader PDI Perjuangan ini pun mengapresiasi konerja Bank Jatim yang hingga Mei 2019 telah mampu membukukan laba sebesar Rp 658,73 miliar atau tumbuh 7,62 persen dibanding Mei 2018.

"Penyaluran kredit yang tumbuh 8,16 persen secara tahunan menjadi Rp 34,76 triliun. Ke depan perlu menekan potensi kredit bermasalah dengan fokus pada sektor-sektor bisnis potensial di Jatim yang mampu mempercepat pengentasan kemiskinan dan memeratakan ekonomi," tandasnya.

Quote