Ikuti Kami

DPRD Minta Pemprov NTT Jabarkan Anggaran Corona

Penggunaan anggaran untuk penanganan COVID-19 secara perinci sehingga tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

DPRD Minta Pemprov NTT Jabarkan Anggaran Corona
Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Patrianus Lali Wolo.

Kupang, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Patrianus Lali Wolo meminta Pemerintah Provinsi NTT untuk menjabarkan penggunaan anggaran untuk penanganan COVID-19 secara perinci sehingga tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

“Pemerintah belum menjabarkan secara perinci seperti apa penggunaan anggaran untuk COVID-19. Ini yang membuat kami di dewan terus bertanya-tanya,” kata Patrianus Lali Wolo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu (10/6).

Baca: Pemerintah Pastikan Anggaran Penanganan Corona Cukup

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa pemerintah provinsi melalaui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT telah menjelaskan terkait dengan program penanganan dampak COVID-19 melalui realokasi anggaran.

Nilai anggaran yang dialokasikan sebesar Rp810 miliar yang dibagi dalam tiga skema, yakni kesehatan sebesar Rp100 miliar, jaring pengaman sosial Rp105 miliar, dan pemberdayaan ekonomi Rp605 miliar.

Namun, lanjut dia, pemerintah provinsi belum menjabarkan secara perinci seperti apa peruntukkan anggaran dari masing-masing program tersebut.

Oleh karena itu, pemprov perlu menjelaskan apa breakdown-nya, detailnya, sudah sejauh mana, termasuk sharing dana ke kabupaten/kota untuk penanganan COVID-19.

“Memang anggaran ini tidak memerlukan persetujuan DPRD hanya dibahas bersama sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Akan tetapi, perlu dijabarkan agar tidak ada kesalahpahaman publik,” katanya.

Baca: Basmi Corona, Gus Ipin Restrukturisasi Anggaran

Patrianus Lali Wolo menilai pemanfaatan anggaran penanganan COVID-19 yang sudah direalokasi ini masih mengambang dan masih pada tataran konsep.

“Bagaimana realisasi anggaran untuk penanganan COVID-19 itu sendiri, kemudian untuk jaring pengaman sosial, pemberdayaan ekonominya seperti apa, itu masih gelondongan, jadi sepertinya masih konsep,” katanya.

Quote