Ikuti Kami

Koster Tegaskan Demo Tolak IMF-WB Bukan Aspirasi Bali

Aspirasi yang disampaikan dalam demonstrasi tersebut bukan merupakan aspirasi masyarakat.

Koster Tegaskan Demo Tolak IMF-WB Bukan Aspirasi Bali
Gubernur Bali, Wayan Koster

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan aksi demonstrasi yang sempat dilaksanakan oleh sejumlah pihak yang menolak penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Pulau Dewata, sesungguhnya tidak merepresentasikan aspirasi masyarakat setempat.

"Aspirasi yang disampaikan dalam demonstrasi tersebut bukan merupakan aspirasi masyarakat karena masyarakat Bali terkenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun, khususnya terhadap tamu yang datang ke Bali. Apalagi tamu yang datang dari berbagai negara," kata Gubernur, di Denpasar, Selasa (9/10).

Baca: Koster-Ace, Sosok Pendidik yang Kini Memimpin Bali

Menurut dia, pertemuan IMF-WB yang dihadiri oleh lebih dari 34 ribu delegasi dari 189 negara tersebut, jelas-jelas bukan pemborosan seperti yang dituding oleh para pendemonstran, karena dampaknya jauh lebih besar bagi kemajuan pembangunan dan perekonomian Indonesia pada umumnya dan Bali pada khususnya.

"Ditunjuknya Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan yang sangat besar maupun penting. Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat Bali," ujarnya didampingi Sekda Bali Dewa Made Indra serta Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra itu.

Bali, lanjut Gubernur, memperoleh banyak manfaat langsung maupun tidak langsung, dampak jangka pendek maupun jangka panjang terhadap peningkatan pembangunan perekonomian.

"Kita telah memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur strategis seperti pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, perluasan apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, percepatan dan penyelesaian pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana, dan penanganan TPA Sampah Regional Sarbagita," ujarnya.

Di samping itu, otomatis jumlah kunjungan wisatawan ke Bali akan meningkat lebih dari 34 ribu orang dan penambahan jumlah lapangan kerja mencapai 32.700 orang (meningkat 1,26 persen).

"Peningkatan PDRB di atas Rp1,2 triliun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali diprediksi mencapai lebih dari 6,5 persen. Prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut sebelumnya berdasarkan asumsi jumlah delegasi 19.800 orang, dengan jumlah delegasi yang mencapai 34.232 orang, maka pertumbuhan ekonominya bisa lebih besar," katanya.

Yang tidak kalah penting, menurut orang nomor satu di Bali itu, dengan pertemuan IMF-WB, maka ada peningkatan promosi dan citra pariwisata Bali dan Indonesia dengan menjangkau 189 negara di dunia.

"Oleh karena itu, saya tidak henti-hentinya mengimbau seluruh komponen masyarakat Bali, mulai dari jajaran pemerintah daerah, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, instansi swasta, kalangan pariwisata sampai insan pers untuk secara sadar dan aktif bersama-sama berkomitmen, bertanggung jawab dan mendukung terwujudnya suasana Bali yang aman, nyaman dan damai demi suksesnya pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 ini," tandasnya.

Masyarakat Bali, kata dia, semestinya juga bangga karena dengan pertemuan IMF-WB digelar di daerah setempat, pertemuan yang biasanya dihadiri paling banyak 14 ribuan delegasi setiap tahunnya, kini di Bali dihadiri lebih dari 34 ribu delegasi.

"Para delegasi selain berminat terhadap materi yang disampaikan dalam pertemuan, mereka hadir ke sini karena nilai tambah yang dimiliki Bali sebagai tujuan wisata dunia. Bahkan kalau pendaftaran tidak ditutup, kemungkinan jumlah delegasi yang ingin datang akan terus bertambah," ujar Gubernur.

Quote