Ikuti Kami

Rafael Dukung Pelaksanaan PTM Dengan Prokes Ketat

Untuk itu Rafael mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi bagi guru/pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).

Rafael Dukung Pelaksanaan PTM Dengan Prokes Ketat
Anggota komisi 1 DPRD Jabar Rafael Situmorang.

Bandung, Gesuri.id - Anggota komisi 1 DPRD Jabar Rafael Situmorang mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan mengedepankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Untuk itu Rafael mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi bagi guru/pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Ia juga mendukung penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait PTM terbatas.

“Kami mengapresiasi terutama terkait pengadaan vaksinasi. Kami melihat proses distribusinya cukup bagus. Intinya guru harus cepat menjadi prioritas agar PTM terbatas bisa segera dimulai,” kata Rafael di Bandung, Jumat (23/4).

Baca: Ganjar Pastikan Uji Coba PTM Berjalan Baik

Menurutnya, PTM memang diharapkan banyak siswa dan orang tua siswa, sebab pembelajaran jarak jauh selama ini menimbulkan keterlambatan pemahaman bagi siswa. Tidak semua siswa dapat menangkap penjelasan dari guru. Siswa dari SD sulit fokus dan berkonsentrasi menyimak materi pelajaran yang diberikan.

Saat ini, lanjut dia, sudah banyak sekolah baik di daerah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Langkah tersebut harus didukung sejalan dengan persiapan yang matang, di antaranya, seluruh gurunya sudah divaksinasi, mendapatkan izin dari wali murid, dan persiapan insfrastruktur yang memadai sesuai prokes.

“Layak atau tidaknya PTM, menjadi tugas semua pihak untuk bersama-sama menjaga agar rencana PTM nantinya dapat terlaksana dengan baik. Dapat di katakan layak, apabila pemerintah daerah, tenaga pendidik serta orang tua dapat bersama-sama saling mendukung agar siswa yang nantinya melaksanakan pembelajaran tatap muka tetap patuh akan protokol kesehatan,” terangnya.

Baca: Pahami Pelajar Kangen ke Sekolah, Deni Ingatkan Prokes Ketat

Kelebihan dari PTM, lanjut dia, dapat menjadi kebiasaan baru yang sehat dan baik. Transfer pendidikan secara ilmu dan karakter juga akan kembali terlaksana sehingga produktivitas siswa dan guru kembali meningkat. Yang paling penting ini adalah langkah yang harus didorong kembali demi menghindarkan adanya kasus putus sekolah, penurunan capaian belajar, learning loss, kekerasan pada anak, ketidakmampuan orang tua dalam menghadapi anak, hingga kasus eksternal fatal lainnya.

Rafael menambahkan untuk guru yang sudah divaksin agar tetap berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan agar tidak mudah terpapar.

Quote