Ikuti Kami

Rahmad Handoyo Minta Pemerintah Gercep Atasi Kasus Cacar Monyet

Rahmad menilai dengan bertambahnya kasus monkeypox masyarakat akan menjadi lebih panik dan perlu peran nyata dari pemerintah.

Rahmad Handoyo Minta Pemerintah Gercep Atasi Kasus Cacar Monyet
Anggota DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan perlu adanya langkat cepat dan tepat dalam mengatasi kasus cacar monyet ini agar tidak terus bertambah. 

Ia menyebut pemerintah memiliki PR yang besar terkait dengan penanganan dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penyakit ini.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Sebab ia menilai dengan bertambahnya kasus monkeypox masyarakat akan menjadi lebih panik dan perlu peran nyata dari pemerintah.

“Kemudian bagaimana mencegah penularan itu, itu yang paling utama dan paling penting bagi yang sudah terkena. Karena cacar monyet itu kan memang lebih banyak ke spesifik kepada mayoritas hubungan seksual ya. Nah ini yang benar-benar harus kita mitigasi. Setelah mereka tahu dan strategi pemerintah untuk diberikan vaksinasi sesuai sasaran yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan saya kira kita pasti akan bisa meminimalkan menyebar ke berbagai masyarakat,” ujar Rahmad, saat dihubungi KBR, Minggu (29/10/2023).

Anggota Komisi Kesehatan DPR Rahmad Handoyo menambahkan  akan segera mengagendakan pemanggilan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas  penanganan dan pencegahan cacar monyet atau monkeypox ini.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk rutin memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas bila terdapat gejala-gejala dari cacar monyet. 

Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan perilaku dan gaya hidup yang sehat, serta menghindari kontak fisik atau hubungan seksual diluar nikah. Sebab menurutnya, kontak fisik menjadi salah satu faktor besar terjadinya penyakit cacar monyet ini.

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus cacar monyet atau Monkey pox (Mpox) hingga Minggu (29/10) sudah 21 kasus konfirmasi. Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 21 kasus tersebut ada satu di kota Bandung, satu di Tangerang Selatan, satu di Tangerang, dan sisanya ada di DKI Jakarta.

Nadia menjelaskan, saat ini masih terjadi tren peningkatan kasus, namun belum mencapai puncaknya.

"Kita tahu bahwa gejala klinis Mpox itu muncul setelah dia kontak 7 sampai 14 hari sebelumnya, baru muncul gejala. Jadi ya ini tentunya kalau kita melihat belum mencapai puncak kasus ya. Jadi kemungkinan masih ada tren penambahan, tapi makanya kemudian kita cepat melakukan containment artinya bagaimana melokalisir supaya penyebaran tersebut tidak terus-menerus meluas," kata Nadia 

Quote