Ikuti Kami

Rahmad Puji Upaya Pemerintah Evakuasi Kru “Diamond Princess”

Kementerian Kesehatan telah memiliki protokol kesehatan dan karantina sesuai standar WHO untuk mencegah terjadinya penularan.

Rahmad Puji Upaya Pemerintah Evakuasi Kru “Diamond Princess”
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan, parlemen  mengapresiasi langkah sigap yang dilakukan pemerintah mengevakuasi ke-68 WNI yang nasibnya sempat terkatung-katung diatas kapal pesiar Diamond Princess tersebut.

Tak hanya itu, penghargaan juga disampaikan terhadap para pihak yang yang telah bekerja keras dan sukses  mengevakuasi 188 warga negara Indonesia ( WNI), anak buah kapal (ABK) World Dream ke KRI dr Soeharso di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, Rabu (26/2).

Baca: Jateng Siapkan Sejumlah Strategi Dampak Buruk Virus Corona

“Parlemen tentu sangat mengapresiasi langkah nyata yang telah dan akan dilakukan pemerintah melindungi semua WNI dari ancaman virus corona. Evakuasi terhadap WNI awak  kapal pesiar Diamond Princes serta keberhasilan evakuasi 188 warga negara Indonesia ( WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream beberapa hari lalu. Ini merupakan  bukti bahwa negara hadir memberi perlindungan terhadap warganya. Ini yang penting,” kata Rahmad digedung Parlemen, Senayan, Jumat (28/2).

Mengutip keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Jumat (27/2), sebanyak 68 Warga Negara Indonesia ( WNI) di kapal pesiar Diamond Princess yang kini berada diperairan  Yokohama, Jepang, akan dievakuasi ke Tanah Air pada hari Minggu (1/3) dengan menggunakan pesawat.  

Menyoal proses evakuasi terhadap kru kapal Diamond Princess ini, menurut Rahmad, yang harus mengedepankan adalah sisi keamananan, baik disaat penjemputan maupun nanti, maupun  setelah para awak kapal tersebut berada di Tanah Air. 

Dikatakan, prinsip kehati-hatian ini perlu dikedepankan mengingat interaksi para kru kapal Diamond Princess dengan virus corona, saat berada dikapal sangan  dekat.  

“Berbeda dengan WNI yang sebelumnya sempat dikarantina di Natuna, kemungkinannya, saudara-saudara kita yang bekerja diatas kapal sempat berinteraksi dengan penumpang kapal yang positif terpapar virus corona, sehingga potensi tertularnya juga tinggi. Karena itu prinsip kehati- hatian dan tingkat keamanan harus jadi prioritas utama. Baik terhadap petugas penjemput maupun petugas medisnya,” paparnya.

Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengakui, pemeritah dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah memiliki protokol kesehatan dan karantina sesuai standar WHO untuk mencegah terjadinya penularan. Hal ini sudah dibuktikan ketika menangani WNI yang dijemput dari China didiobservasi di Natuna.

“Menyangkut apakah kru kapal ini nantinya dikarantina atawa tidak, kita serahkan kepada Kementerian Kesehatan. Pemerintah sudah memiliki  standar baku untuk mencegah terjadinya penularan. Saya yakin Kementerian Kesehatan bisa menjalankan protokol karantina dengan benar,” terang Rahmad.

Baca: Penghentian Sementara Umrah, Diah: Segera Sosialisasikan!

Menyikapi virus corona yang belakangan ini kian merebak dan telah menyasar berbagai penjuru dunia, Rahmad Handoyo menghimbau pemerintah dan juga warga Indonesia tetap meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan penyebaran virus Korona (COVID-19).

“Kita bersyukur sebab virus corona sampai saat ini  belum ditemukan di Indonesia, tapi kita harus tetap waspada karena potensi kemunculan virus tersebut di Indonesia tetap ada,” tandasnya.

Quote