Kab Sleman, Gesuri.id - Dalam refleksi akhir tahun Kabupaten Sleman, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyampaikan program menjaga pertumbuhan ekonomi selama tahun 2021.
Baca: Nasib 191 Pohon di Monas Ditebang Telan Rp71 Miliar, Dimana?
Dalam jumpa pers yang dilakukan dengan tema Refleksi Akhir Tahun 2021 dan Harapan Tahun 2022 bertempat di Pendopo Parasamya Rabu (29/12), Danang Maharsa sampaikan beberapa program pemulihan ekonomi terdampak pandemi dalam sektor pariwisata, UMKM, dan pertanian.
Dalam paparannya Danang Maharsa menyampaikan bahwa sektor yang paling terdampak covid 19 adalah sektor Pariwisata, diikuti dengan sektor UMKM dan sedangkan sektor pertanian tidak begitu terdampak.
Menurutnya, hingga November 2021, kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 704.748 kunjungan. Bila dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada periode yang sama pada tahun 2020, maka terdapat penurunan kunjungan sebesar 81,48%.
"Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam kaitannya mengatasi dampak pandemi bagi sektor Pariwisata, antara lain, mempersiapkan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Sleman saat kondisi berangsur normal. Selain itu, upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan berwisata dilakukan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi di beberapa destinasi," ucap Danang.
"Pemkab Sleman juga memiliki kebijakan untuk melakukan pengumuman cita mas jajaran di lokasi-lokasi wisata setiap 15 menit sekali guna menekankan terhadap penerapan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata," imbuhnya.
Selain itu untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, langkah yang telah dilakukan oleh PemKab Sleman
Arah kebijakan ekonomi pasca covid 19 dalam sektor UMKM adalah Pendampingan pemasaran (marketing) online bagi UMKM serta stimulus penguatan modal bagi pelaku UMKM sudah dilaksanakan.
"Di era digital ini para pelaku UMKM harus mulai terjun pemasaran secara online. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Sleman memberikan fasilitas pemasaran secara online baik itu berupa bazar online, atau pendampingan pelatihan untuk peningkatan keterampilan dalam berjualan online," ucap Danang.
Baca: Prasetyo Akan Pidanakan Ancol Jika Rp1,2 T Untuk Formula E
Sementara dalam menjaga pangan di Sleman, Danang Maharsa menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Sleman telah berupaya untuk terus melakukan program petani milenial.
"Usia petani di Sleman rata-rata diatas 40 tahun, kalangan muda masih belum tertarik untuk terjun di sektor pertanian. Oleh karena itu kami libatkan para akademisi kampus, para mahasiswa yang konsen di pertanian untuk memberikan contoh dan pendampingan bagi petani muda untuk bisa terjun di pertanian," jelas Danang Maharsa.
