Lebak, Gesuri.id - Perspektif dan pertimbangan psikologi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh negara Republik Indonesia. Tidak hanya digunakan dalam pemecahan masalah ideologi, sosial, budaya, maupun ekonomi, melainkan juga dalam penyusunan dan perumusan kebijakan publik.
Namun sayangnya sentuhan psikologi masih terasa samar dirasakan dalam kebijakan yang ada.
Hal itu disampaikan oleh Tia Rahmania, Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 saat memberikan materi dalam Intermediate Training Latihan Kader (LK II) Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lebak. Pada Rabu (8/5) di Auditorium BPMP Provinsi Banten.
“Kebijakan publik pada dasarnya merupakan tindakan-tindakan yang diambil pemerintah untuk menyelesaikan berbagai masalah publik. Secara tradisional kebijakan diawali dengan proses pengidentifikasian masalah publik hingga evalusi. meskipun telah melalui tahapan proses kebijakan yang ‘baik dan benar’, banyak kebijakan publik yang tidak dapat mengatasi problema publik yang hendak dipecahkan. Hal ini dikarenakan pembuat kebijakan belum begitu melirik sisi psikologis dalam proses kebijakan,” jelas Tia.
Tia yang juga seorang akademisi dan psikolog menyebutkan pentingnya peran dari penggunaan pendekatan psikologi untuk dijadikan bahan pertimbangan pembuatan kebijakan publik, “ kajian psikologi menjadi penting untuk dilakukan secara mendalam dan cermat untuk memberikan analisis dalam pembuatan kebijakan publik,” lanjutnya.
Dalam materinya yang bertema ‘Pemimpin Muda. Perspektif Kebijakan untuk Pembangunan yang Adil Berbasis Psikologi’, tia menegaskan bahwa pendekatan psikologis sangat bermanfaat dalam proses pengidentifikasian masalah kebijakan melalui jalan penelitian dan advokasi.
Penelitian psikologis dalam menganalisis kebijakan publik supaya bisa untuk menghasilkan kebijakan atau solusi yang peka terkait dengan kebutuhan orang lain sehingga sesuai dengan tujuan utama yakni menyejahterakan rakyat.
