Ikuti Kami

Wali Kota Rudy Tolak Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' 

"Sabtu itu waktunya buruh gajian. Dan Minggu kalau pengusaha kecil itu jatuh tempo membayar dagangan".

Wali Kota Rudy Tolak Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' 
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Jakarta, Gesuri.id - Wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menolak gerakan Jateng di Rumah Saja. Gerakan tersebut diusulkan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 bersama Kepala Daerah di Jateng.

Rudy membeberkan, gerakan tersebut diusulkan Ganjar merespon pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Pemberlakuan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif.

Baca: Isu Kudeta AHY, Ruhut Sitompul: Kekanak-kanakan!

Pada rapat tersebut Ganjar berencana mengajak warga tidak keluar rumah pada Hari Sabtu dan Minggu. Rudy ragu gerakan tersebut akan efektif menekan angka kasus Covid-19. Bahkan gerakan tersebut berpotensi menimbulkan masalah baru.

"Kalau saya nggak setuju. Nggak perlulah dua hari di rumah. Tanggung kalau cuma Sabtu dan Minggu," katanya saat ditemui di Balai kota Solo, Senin (1/2).

Rudy meminta Ganjar menimbang lagi wacana gerakan Jateng di Rumah Saja tersebut. Menurutnya kebijakan tersebut akan berdampak kepada kalangan buruh dan pengusaha kecil.

"Sabtu itu waktunya buruh gajian. Dan Minggu kalau pengusaha kecil itu jatuh tempo membayar dagangan," katanya.

Diakui, hal dapat diatasi dengan membayar upah buruh pada hari Jumat.

"Tapi kalau Sabtu libur, berarti upahnya berkurang," katanya.

Di samping itu, Rudy juga mempersoalkan efektivitas gerakan tersebut. Pasalnya, Ganjar tidak menjelaskan potensi penurunan yang bisa didapat melalui gerakan Jateng di Rumah Saja.

"Di rumah dua hari itu target penurunannya berapa? Harus dikaji dulu," katanya.

Rudy menambahkan, Pemerintah Provinsi harus berhati-hati jika nantinya gerakan tersebut tetap dijalankan. Ia khawatir, ajakan untuk di rumah saja itu direspon masyarakat dengan kepanikan yang memicu warga memborong kebutuhan pokok.

Baca: Bupati Karolin Resmikan Ruang Isolasi Tekanan Negatif RSUD

"Jangan sampai menimbulkan kepanikan," katanya.

Dalam rilisnya di laman humas.jatengprov.go.id, Ganjar mengusulkan gerakan Jateng di Rumah Saja untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi, saat ini tengah menyiapkan kebijakan tersebut.

"Syukur-syukur liburan ini kita di rumah saja semuanya," katanya.

Ia menegaskan gerakan itu bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Sebaliknya, Pemerintah Provinsi ingin mengajak warga menyadari bahaya Covid-19.

"Apakah kita tidak bisa membangun kesadaran itu. Kalau dua hari saja kita menahan diri untuk tidak keluar rumah, nanti kita lihat apakah ini bisa efektif," katanya.

Saat ini, Pemerintah Provinsi masih menyiapkan pelaksanaan kebijakan tersebut. Termasuk melakukan kajian mengenai efektivitas kebijakan tersebut. Ganjar sendiri belum memastikan kapan Jateng di Rumah Saja akan dimulai.

"Nanti akan kami rapatkan. Tadi saya minta Pak Sekda bicara dengan seluruh kabupaten/kota untuk disiapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat," katanya. Dilansir dari cnnindonesia com.

Quote