Ikuti Kami

Andika Perkasa Sebut Masih Banyak Aturan Tak Sesuai di Pemilu 2024 

Ia menyampaikan kalangan muda harus turut serta memberikan hak suaranya.

Andika Perkasa Sebut Masih Banyak Aturan Tak Sesuai di Pemilu 2024 
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal (purn) Andika Perkasa.

Sidoarjo, Gesuri.id - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal (purn) Andika Perkasa menyebut masih banyak yang perlu dievaluasi jelang pemilu 14 Februari nanti.

Dia mengatakan banyak prosesi demokrasi yang harusnya dievaluasi jelang pencoblosan nanti. Hal itu ia tegaskan usai membuka Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di GOR Sidoarjo, Senin (5/2).

BaCa: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram

"Evaluasi pasti banyak, karena aturan dan pelaksanaan di bawah itu pasti tidak akan sama. Kita semua masyarakat Indonesia harus ikut mengawal," kata Jenderal Andika.

Ia juga mengakui walaupun sudah banyak pihak yang menyuarakan keprihatinan, baik dari seniman, budayawan dan akademisi. Masyarakat harus tetap turut mengawal prosesi pemilu yang jujur dan adil.

"Tidak ada dorongan dari pihak manapun terkait, suara-suara keprihatinan itu. Menurut saya akademisi masih memiliki idealisme yang tinggi. Apalagi ditambah dengan keputusan DKPP hal itu semakin memperkuat bahwa memang ada aturan yang tidak sesuai," tegasnya.

Menurutnya, keputusan Sejarah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) baru ini terkait KPU yang dinyatakan bersalah telah meloloskan Cawapres Gibran Rakabuming Raka semakin memperkuat dugaan adanya aturan yang tak sesuai.

Selain itu Andika Perkasa juga berpesan kepada generasi muda yang mendominasi suara di pemilu tahun ini. Ia menyampaikan kalangan muda harus turut serta memberikan hak suaranya.

"Untuk generasi muda apalagi pemilih pemula saya berpesan agar tidak mudah terpengaruh dari pihak manapun. Dan yang paling penting mereka harus memberikan hak suaranya," tutur Andika.

BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Ditanya soal isu krusial untuk Indonesia di masa depan. Andika menyebut pengangguran dan tenaga kerja masih menjadi hal terpenting untuk mewujudkan Indonesia unggul. Untuk itu, sesuai program kerja Ganjar-Mahfud 3 juta lapangan pekerjaan setiap tahunnya menjadi salah satu solusi.

"Saya kira isu krusial di masa depan adalah satu peluang sekaligus tantangan. Dimana kedepan 70 persen masyarakat Indonesia memasuki usia kerja. Dan kalau mereka tidak dapat menemukan lapangan kerja ini bahaya," imbuhnya.

Andika menambahkan, jika 70 persen usai produktif atau usia kerja itu dapat diakomodir melalui program Ganjar-Mahfud ekonomi Indonesia akan melesat dan menambah nilai ekonomi di semua sektor.

Quote