Ikuti Kami

Edy Minta Perbanyak Tenaga Kesehatan Masyarakat Guna Cegah DBD

Lebih lanjut, Edy menyampaikan kenaikan jumlah kasus DBD saat ini tidak dapat dilepaskan dari penurunan keterlibatan peran serta masyarakat.

Edy Minta Perbanyak Tenaga Kesehatan Masyarakat Guna Cegah DBD
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta Kementerian Kesehatan memperbanyak tenaga kesehatan masyarakat guna menggerakkan dan memandirikan masyarakat melakukan beragam upaya pencegahan penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

"Tidak semua urusan kesehatan itu selesai dengan pemerintah. Indonesia ini termasuk lemah dalam hal ini. Dampaknya apa? Penyakit seperti DBD, HIV, atau stunting merebak. Ini karena tidak ada pendampingan dari tenaga kesehatan," kata Edy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pihak-pihak yang termasuk tenaga kesehatan masyarakat itu di antaranya adalah epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan, dan sanitarian.

Baca: Ganjar Ungkap Alasan Tak Hadiri Gelar Griya di Kediaman Megawati

Lebih lanjut, Edy menyampaikan kenaikan jumlah kasus DBD saat ini tidak dapat dilepaskan dari penurunan keterlibatan peran serta masyarakat. Pada tahun 1990-an, kata dia melanjutkan, upaya pemberantasan DBD yang melibatkan publik begitu gencar, bahkan muncul gotong royong masyarakat dalam membersihkan lingkungan.

“Akhir-akhir ini, saya lihat PSN (pemberantasan sarang nyamuk) lemah tetapi justru mengandalkan vaksinasi atau wolbachia. Pelibatan masyarakat rendah,” ucapnya.

Kementerian Kesehatan RI telah menyampaikan bahwa pada minggu ke-17 tahun 2024, kematian akibat DBD mencapai 621 kematian, sedangkan pada periode yang sama pada tahun 2023 terdapat 209 kematian.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan pula bahwa pada minggu ke-17 tahun 2024 ini terdapat 88.593 kasus DBD di Tanah Air, sementara pada periode yang sama di tahun 2023 ada 28.579 kasus.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tidak Ada Perjuangan Yang Sia-sia

Dia menyebutkan pula lima kabupaten dan kota dengan kasus DBD tertinggi adalah Kota Bandung (3.468), Kabupaten Tangerang (2.540), dan Kota Bogor (1.944).

Siti lalu mengingatkan publik untuk melakukan langkah-langkah pencegahan DBD, seperti pembersihan sarang nyamuk serta langkah menguras, menutup, dan mengubur (3M) tempat yang berisiko menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.

"Bila demam tiga hari tidak menurun juga, segera ke RS/puskesmas. Pastikan lingkungan sekitar kita bersih," kata dia.

Quote