Ikuti Kami

FX Rudy Dukung Penuh Jika Mahfud Mundur dari Menkopolhukam

Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan Mahfud memiliki tanggung jawab ganda sebagai cawapres sekaligus pejabat negara.

FX Rudy Dukung Penuh Jika Mahfud Mundur dari Menkopolhukam
DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo 

Jakarta, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo mendukung penuh jika cawapres nomor urut 03 Mahfud MD mengundurkan diri dari jabatan Menkopolhukam. Keputusan tersebut diyakini akan berdampak positif bagi pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDI Perjuangan itu.

Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan Mahfud memiliki tanggung jawab ganda sebagai cawapres sekaligus pejabat negara. Ia yakin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bisa lebih fokus memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 jika ia melepaskan kursi Menkopolhukam.

"Kalau mundur kan bisa fokus. Saya mendukung kalau Pak Mahfud mau mundur," kata Rudy saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Pucangsawit, Solo, Rabu (24/1).

"Mohon maaf, kalau mencalonkan presiden-wakil presiden tapi masih tetap menjabat, itu pasti ya tidak fokus," ungkapnya.

Sebelumnya, Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo menyarankan pasangannya mundur dari posisi Menkopolhukam untuk menghindari konflik kepentingan.

Rudy menjelaskan pernyataan tersebut bertujuan agar pasangan Ganjar-Mahfud tidak dituduh memanfaatkan fasilitas negara apalagi menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan Pilpres.

"Yang dikhawatirkan Pak Ganjar mungkin kalau Pak Mahfud mundur kan nggak akan ada tafsir macam-macam," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Ia pun memastikan selama ini Mahfud benar-benar memisahkan sebagai Menkopolhukam dan cawapres. Mahfud, kata Rudy sama sekali tidak pernah menggunakan negara untuk kampanye.

"Kalau cuti ya cuti, dan tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Mobil aja nggak dipakai," ucapnya.

Saat ditanya mengenai kapan Mahfud akan mengundurkan diri, Rudy mengaku tidak tahu. Ia yakin Mahfud memiliki pertimbangan sendiri untuk mengambil keputusan tersebut.

Ia menduga Mahfud masih mempertimbangkan pasangan lawan yang juga berstatus sebagai pejabat negara. Hingga saat ini mereka tidak melepaskan jabatan publik mereka.

"Capresnya yang sebelah sana aja nggak mundur, cawapres juga nggak mundur. Mungkin ingin memantau atau mengimbangi, Pak Mahfud kan punya strategi sendiri, saya juga nggak ngerti," kata Rudy.

Quote