Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut pola kampanye dengan membagikan sembako dan money politik sangat mempengaruhi pilihan masyarakat.
Hal ini membuat perolehan suara PDI Perjuangan turun.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
"Bansos yang begitu masifnya mempengaruhi daya pilih masyarakat juga. Karena teman-teman (PDI Perjuangan, red) tidak boleh menggunakan money politic, semua jujur untuk mengkampanyekan dirinya sendiri untuk menjadi wakil rakyat. Sehingga kalau PDI Perjuangan tergerus itu wajar bagi saya," jelasnya.
Meski demikian, Rudy masih kekeh menyatakan jika kandang benteng di Kota Solo belum jebol. Sebab, perolehan suara PDI Perjuangan dianggap belum terlalu anjlok.
Pemilih militan PDI Perjuangan masih setia mendukung partai berlogo banteng moncong putih itu. Mereka yang diandalkan DPC PDI Perjuangan.
"Masyarakat menghendaki serangan fajarnya, sembakonya. Kalau kita hanya mengandalkan kader militan saja. Sehingga kalau PDI Perjuangan langsung drastis mendapat 15 atau 10 kusi itu kandang bandeng tergerus, (tapi) kita dapat 24-26 kursi," ucapnya.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Selain itu, PDI Perjuangan juga kalah dalam hitung cepat Capres 2024. Dari hasil pengawasan Bawaslu yang sudah 100 persen pada pukul 21.30, Kamis (15/2), Paslon 02 mendapat 190.867 suara atau 50,8 persen. Disusul Paslon 03, yang mendapat 128.512 suara atau 34,2 persen dan Paslon nomor urut 01 yang mendapat 56.146 suara atau 15 persen.
"Harus legowo, karena rakyat yang menentukan pilihan. Saya paksa pun pengaruhnya Bansos besar sekali," pungkasnya.
