Ikuti Kami

Ganjar Pranowo Tegaskan Tolak Program Makan Gratis

tunting itu ditangani sejak ibu hamil, 1.000 hari kehidupan pertama dan anak harus dikasih Asi.

Ganjar Pranowo Tegaskan Tolak Program Makan Gratis
Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo tolak program makan siang gratis yang digagas pasangan calon (Paslon) Prabowo-Gibran.

Ganjar mengungkapkan dalam debat Capres pamungkas Prabowo bertanya kepada Ganjar tentang program makan siang gratis yang digagas oleh Paslon nomor 02 ini.

BaCa: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI

“Kemarin kami berdebat, kalo ada yang nanya kepada saya ‘apakah pak Ganjar setuju makan siang gratis ?’,” ucap Ganjar di depan ribuan pendukungnya, Jum’at 9 Februari 2024.

Merespon hal tersebut, ribuan pendukung Ganjar-mahfud yang menghadiri acara hajatan rakyat pun bersorak menolak program makan siang gratis tersebut.

Mendapat respon tersebut, Ganjar pun terkejut dan mempertanyakan pernyataan para pendukungnya.

“Oh kamu gak Setuju? Makan siang gratis kemaren mau dipakai sebagai penurunan stunting, ya kita gak setuju, kenapa? Itu keliru,” tegas Ganjar.

Dalam kampanye yang digelar di Kabupaten Bogor yang notabene sebagai basis terbesar Prabowo Subianto, Ganjar menyebut program makan siang gratis untuk menurunkan angka stunting adalah hal yang keliru.

“Stunting itu ditangani sejak ibu hamil, 1.000 hari kehidupan pertama dan anak harus dikasih Asi,” ucap Ganjar.

Jika penanganan stunting dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, Ganjar menyatakan sikap persetujuannya.

BaCa: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan

“Kalau 1.000 hari pertama mau diintervensi silahkan, tapi yang lain maaf, sepertinya keliru,” paparnya.

Oleh sebab itu, lanjut Ganjar, untuk menangani kasus stunting dan menjaga kesehatan masyarakat, diperlukan fasilitas kesehatan (faskes) dan tenaga kesehatan (nakes) di setiap desanya.

“Maka kita ingin kesehatan itu dimulai dari kita sendiri (dengan langkah preventif) olahraga, hidup bersih, baru kalau kemudian sakit kita bawa ke dokter. Maka setiap Desa perlu, satu desa satu faskes satu nakes,” pungkasnya.

Quote