Ikuti Kami

Ganjar Terima Keluhan Pupuk Subsidi Dari Petani Bawang Merah di Brebes

Ganjar mengatakan petani mengeluh soal kelangkaan pupuk subsidi.

Ganjar Terima Keluhan Pupuk Subsidi Dari Petani Bawang Merah di Brebes
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui petani bawang merah di Desa Kertabesuki, Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. 

Ganjar mengatakan petani mengeluh soal kelangkaan pupuk subsidi.

"Ya hari ini di Brebes kita temukan nomor satu masih utama, jadi kita yakinkan ke kawan-kawan media bahwa petani semua sudah menjerit pupuknya kurang," kata Ganjar Pranowo di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (10/1).

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Ganjar mengatakan kelangkaan pupuk subsidi di Jawa Tengah dijadikan alat politik. Dia mengatakan kelangkaan pupuk subsidi bukan karena Kartu Tani, melainkan jumlah subsidi berkurang.

"Sekarang memang dalam konteks politik tujuannya ke saya, ha-ha.... Seolah-olah Kartu Tani itu mempersulit, padahal faktanya memang subsidinya kurang, mau disalurkan pakai Kartu Tani, mau pakai KTP, mau nggak pakai apa-apa saja, kalau kemudian subsidinya kurang, maka ya memang terjadi rebutan di bawah. Maka sebetulnya sistem distribusi tertutup dan tepat sasaran inilah yang penting dilakukan," ujarnya seperti yang dikutip melalui laman detik.com.

Dia berharap pemerintah saat ini serius menangani masalah pupuk subsidi. Dia menyinggung program Kartu Tani yang menyimpan data petani membutuhkan pupuk subsidi agar tepat sasaran.

"Maka penting saya mengingatkan kepada pemangku kepentingan pupuk, please... bantu yuk. Saya punya data Kartu Tani itu bukan kartunya loh, itu adalah database petani siapa yang berhak mendapatkan pupuk, ini sama seperti BLT, PKH, dan sebagainya apakah tepat sasaran. Maka ini cerita ketidaktepatan sasaran sehingga mereka protes, meskipun tentu saja kita minta kepada petani agar penggunaan pupuk tidak berlebihan, karena kalau berlebih tanahnya rusak dan keras sekali," kata Ganjar.

"Ini temuan pertama masih klasik di mana pun pupuk, dan yang menentukan subsidi pupuk adalah pemerintah pusat, apakah Kementerian Pertanian, nanti dibawa ke Komisi IV DPR, lalu bicara dengan Menteri Keuangan. Kalau kita mau serius mengurusi soal pangan, maka mari kita prioritaskan ini. Jangan sampai nanti ramai karena problem-problem impor atau tidak impor," ujarnya.

Keluhan kedua yang disampaikan petani ialah pasar untuk menjual bawang. Ganjar mengatakan pasar induk penting untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Makanya saya tadi, 'Pak, bentuk pasar induk' saya kira pasar induk yang mesti dihidupkan dan peran pemerintah lagi-lagi ditunggu untuk menghidupkan itu. Saya kira cukup pemda sebenarnya," ujarnya.

Keluhan ketiga adalah masalah irigasi pengairan yang menyebabkan lahan para petani kebanjiran saat hujan deras. Dia mengaku akan mengirimkan tim untuk mengecek langsung hal tersebut.

Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

"Yang berikutnya lagi tadi ada problem sistem irigasi pengairan. Karena area-area di sini beberapa kali banjir ini hanya problem generik saja. Maka akan saya lakukan pengecekan. Ini cara kawan-kawan tim saya untuk mengecek. Mudah-mudahan untuk inventarisasi problem-problem yang muncul dari masyarakat," ujarnya.

Keluhan keempat ialah solar untuk traktor para petani. Ganjar mengatakan data para petani yang terdaftar dalam program Kartu Tani dapat menjadi prioritas dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran.

"Dan terakhir ternyata solar untuk petani. Ternyata petani yang menggunakan mekanisasi itu butuh solar. Tapi membelinya memang agak rumit. Ini butuh rekomendasi-rekomendasi dari dinas. Maka sekali lagi rasa-rasanya big data yang kita miliki soal pertanian itu harus menjadi prioritas untuk perbaikan sehingga seluruh bantuannya bisa tepat sasaran agar bisa membantu petani di sini," ujarnya.

Quote