Ikuti Kami

PDI Perjuangan Hanya Akan Majukan Kader Sebagai Calon Gubernur di Pilkada Sumatera Utara

Paat PDI Perjuangan tidak dapat mengusung sendiri (kursi di bawah 20 atau suara di bawah 25%) saja PDI Perjuangan selalu mengusung sendiri.

PDI Perjuangan Hanya Akan Majukan Kader Sebagai Calon Gubernur di Pilkada Sumatera Utara

Medan, Gesuri.id - PDI Perjuangan secara resmi telah membuka masa penjaringan bakal calon (balon) kepala daerah meliputi Gubernur, Bupati dan Walikota untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut, Soetarto, Sabtu (6/4).

Soetarto menjelaskan bahwa berdasarkan instruksi DPP PDI Perjuangan, dan rapat koordinasi antara DPD PDI Perjuangan Sumut dengan DPC PDI Perjuangan se-Sumut, maka penjaringan bakal calon kepala daerah dibuka, baik untuk Balon Gubernur Sumut maupun wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Bupati atau Walikota atau Wakil Walikota, untuk Pemilu serentak 2024, resmi dibuka sejak, Rabu (3/4) kemarin.

Soetarto juga menjelaskan, bahwa penjaringan bakal calon kepala daerah dibuka melalui tiga tahapan. Tahapan pertama dilakukan dengan membuka kesempatan bagi seluruh tokoh masyarakat dan kader kader partai yang ingin maju sebagai calon kepala daerah. Tahap kedua, penyaringan dan tahap ketiga, penyampaian keputusan berupa surat tugas dan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Berdasarkan tahapan tersebut, maka secara khusus untuk Pilgubsu, PDI Perjuangan hanya akan menjaring kader untuk dimajukan sebagai Balon Gubernur, bukan Balon Wakil Gubernur.

“Pada saat PDI Perjuangan tidak dapat mengusung sendiri ( kursi di bawah 20 atau suara di bawah 25%) saja PDI Perjuangan selalu mengusung Cagub dari kader sendiri, masa kursi sudah 21 turun jadi Cawagub?”. Sejak Pilkada langsung, PDI Perjuangan selalu usung kader sendiri (memiliki KTA PDI Perjuangan) sebagai Cagubsu. Pilkada 2008, PDIP mengusung Tri Tantomo-Benny Pasaribu, lalu pada Pilkada 2013 mengusung Effendi Simbolon-Djumiran Abdi. Pada Pilkada 2018, PDI Perjuangan mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

“Maka jika ada ide siapapun yang menawarkan kader PDI Perjuangan hanya untuk menjadi Cawagubsu, itu ide sesat, dan kemunduran. Itu tidak mewakili ide , gagasan, dan semangat banteng”. “Pilpres 2024 adalah wujud keteguhan banteng, digempur dari seluruh penjuru pun, tidak akan mundur. Masa di Sumut justru mau main aman dengan hanya menjadi Cawagubsu? Itu bukan banteng sejati, “sebutnya.

Perolehan kursi PDI Perjuangan yang melampaui ambang batas (21 kursi) tentu hasil kerja keras seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PDI Perjuangan. Maka saat ini, harus dijadikan sebagai momentum memenangkan Pilgubsu. Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Anggota DPR RI terpilih 2024, sangat layak dimajukan sebagai Cagubsu.

Selanjutnya kader- kader nasional PDI Perjuangan asal Sumut, seperti Sukur Nababan, Adian Yusak Napitupulu, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Putra Nababan. Mereka adalah Anggota DPR RI (2019-2024) dan terpilih kembali di Pemilu 2024. PDI Perjuangan juga memiliki sejumlah kader lain seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hendrar Prihadi, atau Tri Risma Harini yang dapat dimajukan di Pilgubsu 2024.

Selain terkait calon, PDI Perjuangan juga tidak akan mengulangi kesalahan dengan memberi “privilage” kepada keluarga tertentu untuk dimajukan sebagai calon. Seperti diakui oleh Hasto Kristianto, Sekjen DPP PDI Perjuangan, bahwa PDI Perjuangan khilaf ketika mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota pada Pilkada 2020. Maka PDI Perjuangan tentu tidak akan khilaf lagi dengan memberi karpet merah bagi politik dinasti. PDI Perjuangan di Sumut juga akan konsisten tidak lagi mau khilaf dengan mengusung anak, istri, suami, menantu, atau kerabat dari kepala daerah saat ini untuk menjadi calon kepala daerah berikutnya.

PDI Perjuangan telah membayar mahal melawan politik dinasti di Pilpres 2024, maka PDI Perjuangan pasti tidak akan melakukan kesalahan dengan memberi karpet merah bagi politik dinasti di Pilkada serentak 2024. Sebab konsistensi PDI Perjuangan akan menentukan kemenangan PDI Perjuangan di Pilkada serentak 2024.

“Konsisten menolak politik dinasti, konsisten menolak “abuse of power” dalam memenangkan Pilkada,” pungkasnya.

Quote