Ikuti Kami

PDI Perjuangan Lakukan Hal Ini Hadapi Dua Pilkada di DIY

PDI Perjuangan tengah memetakan calon kandidat yang akan diusung hingga membentuk tim pemenangan prapemilu dan menyiapkan saksi-saksi.

PDI Perjuangan Lakukan Hal Ini Hadapi Dua Pilkada di DIY
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Yogyakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan tengah memetakan calon kandidat yang akan diusung hingga membentuk tim pemenangan prapemilu dan menyiapkan saksi-saksi menjelang pelaksanaan Pilkada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Seperti diketahui PDI Perjuangan sudah memberikan rekomendasi untuk Pilkada Bantul kepada pasangan Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo. 

Baca: Buka Rakerda I, Hasto Puji DPD PDI Perjuangan DIY

Namun, untuk dua daerah lainnya yang menyelenggarakan Pilkada DIY, yaitu Sleman dan Gunungkidul, masih dalam tahap penjaringan.

"Pilkada kami sudah siap, tinggal menunggu rekomendasi Bu Megawati Soekarnoputri. Sambil menunggu itu diumumkan, maka seluruh jajaran partai melakukan langkah konsolidasi, membentuk badan saksi pemilu nasional, kemudian saksi-saksi disiapkan, regu penggerak pemilu disiapkan, sehingga semua berjalan simultan," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Yogyakarta, Minggu (8/3).

Hasto meyakini kepercayaan masyarakat terhadap PDI Perjuangan sangat besar. Hal itu tercermin dari tingginya suara PDI Perjuangan untuk para kader di parlemen. 

"Rakyat memberikan kepercayaan sehingga di DIY ini seluruh ketua DPRD berasal dari PDIP," tambah Hasto.

Untuk kandidat yang diusung di Sleman dan Gunungkidul, Hasto mengatakan pihaknya juga memetakan para sosok.

Selain itu, Hasto mengaku terus melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya, tokoh setempat, termasuk Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Baca: PDI Perjuangan Serukan Wajah Politik yang Membumi

Meski demikian, alumnus UGM ini mengusung kader terbaik dari PDI Perjuangan untuk maju di Pilkada Sleman dan Gunungkidul.

Namun, Hasto menilai dinamika politik sangat cair sehingga bisa membuat PDI Perjuangan membuka peluang untuk unsur lainnya.

"Ketika rakyat menghendaki dan itu berasal dari luar, maka partai akan membangun komunikasi politik. Mereka yang digembleng di apartur sipil negara misalnya dengan mereka yang berasal dari budayawan pun terbuka dan perguruan tinggi terbuka," tegas Hasto.

Quote