Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tambah 1 Kursi di DPRD Jember, Ada 5 Wajah Baru

Dari delapan legislator terpilih PDI Perjuangan, hanya tiga legislator petahana yang bertahan.

PDI Perjuangan Tambah 1 Kursi di DPRD Jember, Ada 5 Wajah Baru

Jember, Gesuri.id – PDI Perjuangan berhasil menambah satu kursi di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam Pemilihan Umum 2024, dari tujuh menjadi delapan kursi. Tidak sesuai target, tapi melegakan pengurus partai itu di tengah situasi saat ini.

Dari delapan legislator terpilih PDI Perjuangan, hanya tiga legislator petahana yang bertahan, yakni Edi Cahyo Purnomo (Daerah Pemilihan 1), Tabroni (Daerah Pemilihan 4), dan Alfan Yusfi (Daerah Pemilihan 5). Sementara lima legislator lainnya adalah wajah baru, yakni Widarto, Wahyu Prayudi Nugroho (Daerah Pemilihan 2), Candra Ary Fianto (Daerah Pemilihan 3), Indi Naidha (Daerah Pemilihan 6), dan Suharto (Daerah Pemilihan 7).

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember Widarto bersyukur dengan capaian itu. Tak hanya kursi yang bertambah, tapi juga jumlah suara bertambah dari 172 ribu pada Pemilu 2019 menjadi 200 ribu. “Alhamdulillah, pada Pemilu 2024 di tengah gempuran seperti ini, yang semua orang tahu tidak menguntungkan PDI Perjuangan, kami bisa menambah satu kursi dan suara,” tuturnya, Jumat (8/3/2024).

Ini membuat Widarto merasa perlu berterima kasih kepada masyarakat Jember. PDI Perjuangan sebenarnya menargetkan perolehan 14 kursi di DPRD Jember dalam pemilu kali ini. Mereka ingin bisa mengalahkan capaian 13 kursi pada Pemilu 1999 yang merupakan perolehan kursi terbanyak PDI Perjuangan di DPRD Jember sepanjang mengikuti pemilu sejak era Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.

Partai Nasional Indonesia yang seringkali dianggap sebagai cikal-bakal PDI Perjuangan tak banyak memiliki wakil di DPRD Jember pada masa kepresidenan Soekarno. Mereka hanya memiliki satu wakil di DPRD Sementara pada 1950-1956, enam wakil di DPRD Peralihan 1956-1958, 7 orang wakil di DPRD Swatantra 1958-1960.

Sementara itu, di bawah rezim Soeharto, PDI makin tak berkutik. Mereka hanya punya 1 orang wakil pada Pemilu 1977), 2 wakil (Pemilu 1982), 3 wakil (1987), 4 wakil (1992), 1 wakil (1997). Jumlah wakil PDI pada Pemilu 1997 merosot, setelah terjadi dualisme dengan PDI Pro-Mega yang kemudian berubah nama menjadi PDI Perjuangan.

Raihan kursi PDI Perjuangan pada pemilu masa Reformasi lebih baik dibandingkan dua era sebelumnya kendati fluktuatif. Setelah memperoleh 13 kursi pada Pemilu 1999, mereka hanya memperoleh 9 kursi pada Pemilu 2004), 6 kursi (Pemilu 2009), 7 kursi (Pemilu 2014), 7 kursi (Pemilu 2019).

Widarto mengatakan, keberhasilan menambah jumlah kursi di DPRD Jember tak lepas dari penguatan organisasi. “Kami menata organisasi, kami kuatkan dari bawah hingga level pengurus anak ranting, sekitar delapan ribu orang. Konsolidasi kami tak hanya sehari dua hari jelang pemilu,” ujarnya.

Kenaikan ini, menurut Widarto, tak lepas dari dukungan masyarakat Jember. Ia juga memuji perjuangan, konsolidasi, dan strategi organisasi yang dijalankan para caleg dan kader.

Caleg PDI Perjuangan rata-rata berasal dari kader internal. “Karena partai wong cilik, tidak semua punya kemampuan material sangat kuat. Tapi kami siapkan panjang konsolidasi organisasinya. Jadi pasukannya sudah disiapkan lama. Tapi sebagaimana Anda tahu secara nasional kami dibeginikan, ya akhirnya naik satu kursi,” ucap Widarto. 

https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/pdip-tambah-1-kursi-di-dprd-jember-ada-5-wajah-baru/

Quote