Ikuti Kami

Rencana Kabinet Zaken Ala Ganjar-Mahfud Bisa Hindari Politik Dagang Sapi

Komitmen Ganjar-Mahfud untuk membentuk kabinet tanpa sistem jatah menteri sangat fundamental.

Rencana Kabinet Zaken Ala Ganjar-Mahfud Bisa Hindari Politik Dagang Sapi
Pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan.

Jakarta, Gesuri.id - Pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan mengapresiasi gagasan komposisi kabinet zaken dari pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kata Yusak, komposisi tersebut dapat menghindari politik "dagang sapi".

“Komitmen Ganjar-Mahfud untuk membentuk kabinet tanpa sistem jatah menteri sangat fundamental untuk menghindari sistem politik "dagang sapi" dalam menyusun kabinet pasca Pemilu," kata Yusak, Sabtu (23/12/2023). 

Gagasan Ganjar-Mahfud dapat mengimbangi tren menguatnya partai kabinet dalam sejarah pemerintahan pasca reformasi.

“Jatah menteri biasanya identik dengan jatah bagi parpol pendukung, atau relawan yang membantu pemenangan kandidat," sebut Yusak. 

Tanpa sistem jatah menteri, Ganjar-Mahfud bisa mengangkat para menteri yang dianggap kompeten dalam menjalankan pemerintahan sesuai bidang keahliannya. "Jadi mirip dengan kabinet ahli," imbuh dia. 

Adapun kabinet zaken adalah kabinet yang jajarannya diisi oleh para tokoh ahli di dalam bidangnya, dan bukan merupakan representatif dari partai politik tertentu. “Desain Kabinet ahli juga penting untuk menekan kasus korupsi yang cenderung menjalar di lingkungan pemerintahan," ucap dia. 

"Kalau kita lihat postur koalisi pendukung Ganjar-Mahfud, gagasan pembentukan zaken kabinet atau kabinet ahli memang dimungkinkan karena postur koalisinya ramping," tambah Yusak. 

Namun, dia mengingatkan tujuan aslinya dari membentuk kabinet ahli. "Perlu dipertegas agar menteri yang diambil benar-benar dari kalangan ahli atau profesional, non partai," tegasnya. 

Sebelumnya, Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD sempat ditanya soal banyaknya menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo yang terjerat kasus korupsi. Dengan cekatan, kemudian Mahfud menyatakan, secara politik, nantinya pengangkatan menteri tidak boleh memakai sistem politik "dagang sapi". 

"Karena kan hampir semua orang tahu tuh penyusunan kabinet kan kadang kala jatah-jatahan untuk partai koalisi. Nah, kami sudah berbicara dengan Pak Ganjar, dengan partai koalisi, besok nggak pakai jatah-jatahan lho," beber Mahfud, beberapa waktu lalu.

Quote