Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon kemungkinan memiliki definisi dan pemaknaan yang berbeda tentang rekonsiliasi.
Hal itu membuat Fadli menolak rekonsiliasi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dengan alasan akan makin mempertajam perbedaan di tengah masyarakat. Padahal, masyarakat justru berpandangan sebaliknya tentang rekonsiliasi.
Baca: Jokowi Beri Lampu Hijau Rekonsiliasi dengan Prabowo
"Mungkin Fadli Zon punya definisi dan pemaknaan yang berbeda terhadap konsep rekonsiliasi yang dimengerti masyarakat luas. Mungkin saja, setelah proses panjang pengerasan posisi saling berhadapan, rekonsiliasi oleh Fadli Zon dianggap sebagai ekspresi kelemahan dan bukan sebagai bentuk kedewasaan berpolitik," ujar Hendrawan, baru-baru ini.
Dia menduga pernyataan Fadli muncul karena adanya konflik di internal Gerindra.
"Konflik seperti apa yang dibayangkan Fadli Zon, dia yang paling tahu. Mungkin ada benih pertikaian internal yang mendorong Fadli mengutarakan pandangan demikian," ujarnya.
Hendrawan pun mengatakan akan menyerahkan perihal rekonsiliasi itu kepada Jokowi dan Prabowo. Partai koalisi tidak akan mendesak atau memaksa mereka melakukan pertemuan.
Baca: Soal Rekonsiliasi, Jokowi: Tanya Prabowo, Kapan Mau Ketemu
"Biarlah berjalan alamiah dan lahir dari seni persahabatan mereka. Bukannya dipaksakan atau dagang konsesi," kata Hendrawan.
Seperti diketahui, Fadli Zon menegaskan menolak rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo. Menurut Fadli, rekonsiliasi hanya akan mempertajam polarisasi di masyarakat.
