Ikuti Kami

Tukang Galon Ini Nyalon Walikota Tangsel. Siapakah Dia? 

Umumnya, calon walikota adalah sosok politisi, tokoh masyarakat, atau orang berduit.

Tukang Galon Ini Nyalon Walikota Tangsel. Siapakah Dia? 
Yusrianto, tukang galon yang mendaftar jadi wali kota Tangsel.

Jakarta, Gesuri.id - Yusrianto dinilai tak lazim setelah dirinya nekad nyalon sebagai Walikota Tangsel.

Tak hanya itu, keseriusan kader PDI Perjuangan ini dibuktikan dengan dirinya yang telah mendaftarkan di DPC PDI Perjuangan Tangsel.

Baca: Drajat Sumarsono Siap Maju di Pilkada Tangsel 2020

Pada umumnya, calon walikota adalah sosok politisi, tokoh masyarakat, atau orang berduit, tapi Yusrianto hanyalah seorang tukang galon.

Lalu siapakah Yusrianto? Berikut sosok si tukang galon yang berani nyalon itu: 

Asal Cilalung

Pria berusia 36 tahun ini berdomisili di Cilalung, Jombang, Tangerang Selatan.

Sehari-hari, mengendarai motor gerobak, ia berkeliling menjual air mineral kemasan galon dan elpiji tabung 3 kg alias elpiji melon.

Pesan Yusrianto

Di balik profesi sederhananya, Yusrianto punya mimpi berjuang dalam kontestasi politik di Tangerang Selatan.

"Saya mau kasih pesan profesi tukang galon itu mulia memberikan keberkahan kepada masyarakat. Dari kesederhanaan itu menjadi wakil masyarakat yang selama ini mengeluh tentang kekurangan dan kesulitan mereka, salah satunya ekonomi," kata Yustianto, Selasa (17/9).

Yusrianto mengaku tak minder meski berjuang dengan latar belakang yang sederhana.

"Saya tidak pernah minder. Saya percaya diri. Kita punya tujuan yang sama untuk membangun kota Tangerang Selatan dengan lebih baik," katanya.

Naik Motor Gerobak

Yusrianto punya cara unik saat ia mengembalikan formulir pendaftaran calon wali kota Tangerang Selatan ke kantor PDI Perjuangan, Selasa sore.

Ia menjadi perhatian karena datang dengan mengendarai gerobak motor.

Ternyata di dalam kendaraan yang digunakannya terdapat juga puluhan galon kosong.

"Kedatangan ke sini dengan membawa galon untuk mewakili profesi saya sebagai tukang isi air galon dan gas. Saat ini saya ingin mengembalikan formulir pendaftaran yang sudah saya isi," kata Yusrianto di kantor DPC PDI Perjuangan Jalan Raya Boulevard Ruko Venice Arcade Blok lD/09 Graha Raya Bintaro, Serpong Utara, Tangsel.

Tentu cara ini berbeda dari para bakal calon yang mendaftarkan diri sebelumnya yang didampingi para simpatisan.

Kader PDI Perjuangan

Yusrianto datang mendaftar mengenakan batik PDI Perjuangan yang dimiliki 15 tahun lalu.

Yusrianto rupanya juga bukan warga yang awam politik.

Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai simpatisan hingga kader dari PDI Perjuangan.

Ini ditunjukan Yusrianto melalui penampilannya saat mengembalikan formulir pendaftaran ke PDI Perjuangan.

Ia datang mengenakan kemeja batik berlambang banteng.

"Ini batik sudah 15 tahun lalu. Saya punya semenjak menjadi simpatisan dan kader di Kabupaten Tangerang dulu," katanya.

Namun pakaian yang dikenakan rupanya Yusrianto memiliki makna tersendiri.

Dengan menggunakan batik tersebut seakan menandakan keseriusannya untuk turun di Pilkada 2020 Tangerang Selatan.

"Kenapa saya ke PDI Perjuangan karena memiliki kesamaan tujuan membangun kota Tangerang Selatan lebih baik," katanya seiring masuk ruang DPC PDI Perjuangan.

Pelanggan Mendukung

Selain niat hati, masuknya nama Yustianto dalam bursa pemilihan wali kota Tangerang Selatan ini juga karena banyaknya dukungan.

Ia didukung dari rekannya yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) UIN Syarif Hidayatullah.

Bukan hanya itu, Yusrianto juga mengaku didukung dari para pelanggan yang kerap memesan galon dan gas kepadanya.

"Alhamdulullah pesan saya maju sudah sampai ke mereka. Mereka mendoakan dan mendukung," katanya.

Baca: Pilwalkot Tangsel, Benyamin Davnie Daftar di PDI Perjuangan

Dari adanya dukungan itu membuat Yusrianto semakin optimis untuk melangkah jauh berjuang menjadi calon wali kota Tangerang Selatan.

Terlebih ia mengaku akan mewakili keluhan para masyarkat kecil untuk bisa meningkatkan perekonomian dan pendidikan.

"Prinsipnya adalah kesejahteraan masyarakat yang saya perhatiakan adalah soal ekonomi, pendidikan dan kebudayaan," tutupnya.

Quote