Ikuti Kami

Megawati: Gotong Royong adalah Intisari Pancasila 

Menurut Megawati, belakangan ini banyak yang belum menghayati arti dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Megawati: Gotong Royong adalah Intisari Pancasila 
Megawati Soekarnoputri

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan kembali makna Pancasila saat menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan dalam Rangka Hari Lahir Pancasila di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (16/5).

Menurut Megawati, belakangan ini banyak yang belum menghayati arti dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Oleh karenanya, dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila, dia merasa perlu kembali mensosialisasikan Pancasila.

Baca: Grand Syaikh Mesir Siap Bekerjasama dengan BPIP

"Bagi mereka yang mengabaikan dan melupakan, hakikatnya Pancasila yang terangkum dalam 5 sila bisa diperas jadi 3 dan dapat diperas lagi jadi 1 yaitu gotong royong," tegas Megawati.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga menyinggung beberapa insiden teror yang terjadi selama sepekan terakhir ini. 

Mega mengatakan sebagai negara dengan keberagaman beragama, sudah seharusnya Indonesia menjadi lebih toleran lagi.

"Kita terkenal dengan bangsa yang religius artinya kalau kita beriman pasti di dalam kehidupan sehari-hari pasti ada toleransi. Dalam budaya kita berupaya, berkehidupan bersama yang terkenal dengan gotong royong yang akhirnya membawa ke keehidupan yang nyaman dan damai," ujar Megawati.

Lebih lanjut anak kandung Presiden Pertama RI, Soekarno meminta bantuan segenap lapisan masyarakat untuk turut membantu mensosialisasikan kembali dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

Baca: Megawati: Jangan Buat Keputusan Politik Teknis Administratif

"Kami minta bantuan untuk mensosialisasikan lagi apa gunanya pancasila itu. Kalau gak mau sebut Pancasila sudah gotong royong itulah kehidupan kita sebagai bangsa," katanya lebih lanjut.

Mega juga mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak terbawa arus dan mengkotak-kotakan golongan, sebabnya Indonesia tidak hanya terdiri dari satu golongan saja yang bersatu menjadi bangsa Indonesia.

"Mereka tentunya harus kita upayakan harus menerima kembali bahwa tidak ada hakekat kalu kita tidak moderat." kata Megawati.

Dalam acara tersebut turut hadir Ketua BPIP Yudi Latief, Menko PMK Puan Maharani, Menag Lukman Hakim Saifudin, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dan perwakilan pemuka agama.

Quote