Jakarta, Gesuri.id - Untuk meneladani gagasan besar Kartini, Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu mengatakan, saat ini partai berlambang banteng telah menyiapkan kader-kader perempuan terbaiknya di tingkat daerah dan nasional. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pemikiran Bung Karno untuk mendukung perempuan berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara.
Sri Rahayu menegaskan, bahwa persiapan kader-kader perempuan ini diadakan bukan semata-mata karena ingin memenuhi persyaratan keikutsertaan perempuan di setiap dapil sekurang-kurangnya 30 persen ataupun dalam rangka Pemilu 2019.
Baca: Partai: Cita-cita dan Gagasan Kartini Membebaskan
"Ini diadakan kerena PDI Perjuangan ingin mendorong kader perempuan untuk menunjukan jati dirinya sebagai jalan peradaban politik yang menampilkan watak politik dengan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, gotong royong dan dedikasi untuk rakyat, bangsa dan negara," ucap Anggota Komisi IX DPR RI tersebut, Sabtu (21/4).
Dengan berlandaskan pemikiran dan semangat tersebut, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini membuka ruang kepada perempuan untuk ikut membangun masyarakat Indonesia dengan menjadi pemimpin untuk rakyat.
Sri Rahayu menegaskan para kader perempuan ini haruslah menjadi pemimpin yang mampu memperkuat keragaman budaya, agama, sosial dan ideologi. Tujuannya untuk dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang belakangan kerap diterpa oleh isu-isu SARA dan ujaran kebencian.
"Maka kehadiran perempuan dalam politik itu sangat penting, sehingga NKRI akan tetap berdiri kokoh sebagai negara plural yang mampu menghargai perbedaan," jelasnya.
Sri Rahayu pun mencontohkan beberapa nama-nama tokoh perempuan di Indonesia yang mampu menjadi cerminan dan teladan bagi kaum perempuan seperti Kartini, Tjut Nyak Dien, Malahayati, Dewi Sartika, HR. Rasuna Said, Rohana Kudus, dan Maria Walanda Maramis.
