Ikuti Kami

Wayan Sudirta Ceritakan Getirnya Ditindas Orde Baru

Wayan harus melarikan diri dengan status daftar pencarian orang (DPO) selama 13 bulan karena dikejar-kejar tanpa diperiksa.

Wayan Sudirta Ceritakan Getirnya Ditindas Orde Baru
Politisi PDI Perjuangan I Wayan Sudirta. Foto: baliberkarya.com.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan I Wayan Sudirta mengisahkan pengalaman getirnya ketika era Orde Baru pada saat tampil sebagai pembicara dalam acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, Selasa (2/7). 

Wayan mengungkapkan bahwa dirinya hidup di beberapa era pemerintahan. Dan era pemerintahan yang paling pahit bagi dirinya adalah era rezim Soeharto. 

Baca: Lucu, Jokowi dituduh Orde Baru dan PKI Sekaligus

"Saya 13 bulan harus melarikan diri dengan status daftar pencarian orang (DPO) karena dikejar-kejar tanpa diperiksa, hanya karena saya membela tanah rakyat di Pecatu yang digusur," kata Wayan.

Kala itu, ratusan petani yang sudah menggarap tanah negara di kawasan Pecatu, Bali secara turun temurun, digusur dan dibuldoser tanpa ada perlawanan. Penggusuran rakyat itu untuk kepentingan megaproyek Pecatu Indah Resor (PIR) milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.  

Wayan pun mengungkapkan niatnya pada pengacara senior sekaligus pendiri YLBHI, Adnan Buyung Nasution untuk melawan di pengadilan. Buyung pun melarangnya, sebab ada kemungkinan Wayan justru dibunuh oleh aparatur rezim Soeharto.

Walhasil, Wayan pun harus melarikan diri selama 13 bulan dengan status DPO. 

Oleh karena itu, Wayan menegaskan bahwa demokrasi benar-benar mati di era Orde Baru. Hal itu sangat berbeda dengan situasi saat ini.

"Jadi kalau dibandingkan era dulu dengan sekarang, itu bagai bumi dan langit soal demokrasi," kata Wayan.

Baca: 21 Tahun Reformasi dan Bahaya Laten Orba

Saat ini, lanjut Wayan, demokrasi benar-benar terjaga. Meskipun diakui Wayan, bahwa demokrasi saat ini juga belum sempurna.

"Jadi bagi orang yang tak merasakan pahitnya era Orde Baru, bisa saja mereka mengatakan demokrasi saat ini lebih buruk. Mungkin saja dia justru waktu era Soeharto enak banget, yang sekaligus juga menjelaskan posisi dia saat itu," kata Wayan.

Quote