Makassar, Gesuri.id - H. Ridwan A. Wittiri alias ARW menyampaikan informasi terkait pengawalan program pemerintah yang telah disalurkan di berbagai Kabupaten/Kota di daerah pemilihannya, saat kunjungan kerjanya di Daerah Pemilihan Sulsel 1, di Kec. Bontoala.
Baca: Prasetyo: Pemprov DKI Belum Siap Hadapi Puncak Musim Hujan
Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Ramayana Jl. Gunung Bawakaraeng Kota Makassar, Minggu (7/11).
"Berbagai program yang kami kawal selama ini antara lain Program lampu jalan tenaga Surya, sambungan listrik bagi keluarga kita yang kurang mampu, bantuan ambulance serta pengawalan kegitan vaksinasi massal," ujar ARW yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel.
Pada sesi tanya jawab, masyarakat mempertanyakan program PKH, seperti yang dipertanyakan oleh Jumarni salah satu Kel. Gaddong Kec. Bontoala.
"Saya ini sejak 2017 sebagai salah satu penerima bantuan PKH, bahkan sudah ada nomor rekening yang terdaftar, tapi sampai saat ini belum sekalipun dapatkan bantuan, bahkah kami sudah ke Dinas Sosial Kota Makassar, tapi jawaban yang kami terima, data saya tidak terdaftar," ungkapnya.
Mendengar pernyataan warga, ARW langsung respon dengan menghubungi dinas terkait untuk segera diselesaikan.
Lain halnya ibu Purjani mempertanyakan persoalan KTP, dimana KK dan KTP nya ada akan tetapi dicek Dinas Catatan Sipil tidak terupdate.
Kalau ini nanti anggota DPRD Kota Makassar yang selesaikan sambil melirik ketiga legislator Banteng Makassar yang mendampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel ini.
Baca: Megawati Harap Polisi Teladani Hoegeng, Merakyat Berdedikasi
Kehadiran anggota DPR RI H. Ridwan A Wittiri didampngi oleh anggota DPRD Provinsi Sulsel Risfayanti Muin, dan tiga anggota DPRD Kota Makassar masing-masing Hj. Suhada Sappaile yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Mesakh Raymond Rantepadang Ketua Fraksi PDI Perjuangan, serta Anton Paul Goni, dan turut pula hadir Pengurus DPD PDI Perjuangan Sulsel Husain Djunaid serta Pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Makassar.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan masyarakat Kec. Bontoala yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pemuda dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat.
