Ikuti Kami

Fashion Bung Karno, Sejajarkan Indonesia di Mata Dunia

"Gaya itu muncul dari dalam diri Bung Karno, jadi beliau itu seorang trendsetter dan juga seseorang yang mempunyai visi yang jauh ke depan".

Fashion Bung Karno, Sejajarkan Indonesia di Mata Dunia

Jakarta, Gesuri.id - Sebagai pimpinan negara, semua hal yang dilakukan sampai busana yang dikenakan selalu menjadi sorotan publik. Soal gaya pakaian ini memang penting. Mengingat presiden juga termasuk simbol negara, sehingga apa yang dikenakannya pasti menjadi perhatian banyak orang. Jas, kemeja putih, dasi dan peci jadi pakaian paling umum tiap presiden.

Baca: Pemprov DKI Ceroboh, Jalur Sepeda Rp28 M Akhirnya Dibongkar

Begitu juga dengan Presiden Soekarno, mulai dari seragam kenegaraannya yang selalu tampak necis hingga gaya casualnya. Penampilan Bung Karno tak pernah luput dari perhatian publik. Tentunya hal ini tidak terjadi begitu saja, namun lahir dari pesona serta kharisma Bung Karno.

Hal itu diungkapkan perancang busana Samuel Wattimena dalam acara "Talkshow & Musik Bung Karno Series" Episode 20 bertema "Bung Karno dan Fashion" yang digelar Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Minggu (20/6) malam. Acara ini dipandu dua perempuan milenial pegiat kebangsaan, Patricia Arstuti dan Dyk Dyka.

"Kalau melihat kenyataan dan kepemimpinan beliau, gaya itu muncul dari dalam diri Bung Karno, jadi beliau itu seorang trendsetter dan juga seseorang yang mempunyai visi yang jauh ke depan," jelas pria kelahiran Jakarta, 25 November 1960 ini.

Sammy, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pesona dan kharisma seorang penguasa memang bukan sesuatu yang mudah untuk dilupakan. Bung Karno sejak aktif dalam pergerakan kemerdekaan hingga menjadi seorang nomor satu di Indonesia selalu memperhatikan detil penampilannya. Saking perhatiannya, Bung Karno disebut-sebut sampai memastikan hal-hal kecil seperti bentuk pakaian dan keserasian warna.

Perancang mode yang fokus pada kain nusantara menuturkan, Bung Karno sangat yakin bahwa cara berpakaian yang digunakan akan menunjukkan derajat seseorang. Lewat apa yang dikenakan, sejatinya Bung Karno hendak menunjukkan bahwa Indonesia sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

"Jadi beliau sangat memahami, bahwa apapun yang beliau ucapkan, kenakan dan pilih, semua harus efisien. Jadi harus memberikan dampak," kata Sammy. 

Penerima Apresiasi Ikon Prestasi Pancasila 2020 ini menggarisbawahi salah satu unsur Trisakti cetusan Bung Karno; berkepribadian di bidang kebudayaan,  berdaulat di bidang politik dan berdikari di bidang ekonomi.

"Karena itulah, apapun yang dikenakan Bung Karno akan memberikan pengaruh besar bagi masyarakat dan dunia. Tekad beliau, lewat kebudayaan, membawa Indonesia untuk sejajar dengan negara-negara lain di dunia," beber seniman yang pernah menjabat Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2014-2019.

Meskipun Bung Karno mengenakan pakaian modern seperti jas, dasi, dan kacamata, ditambah menenteng tongkat, tapi satu hal tidak lepas dari identitas sebagai bangsa Indonesia, yaitu memakai peci hitam.

Gaya Bung Karno mengenakan setelan jas, sejatinya memosisikan penampilannya dalam standar internasional.

"Gayanya yang universal, sangat dunia, sangat global, tapi beliau memakai peci untuk menunjukan global ini dengan identitas bangsa Indonesia. Tongkat pun merupakan bagian dari gestur untuk menunjukan kepemimpinannya," tambah Sammy.

Selain itu, Bung Karno memang dikenal senang memakai seragam jas putih bergaya militer dengan empat saku plus seabrek bintang jasa di dada. Karakteristik ini menunjukkan bahwa Bung Karno merupakan panglima tertinggi yang akan membuat bangga rakyatnya dan menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa Indonesia secara psikologis melalui penampilan pemimpinnya.

Di akhir diskusi, Sammy memberi pesan untuk tidak menyeragamkan apa yang beragam. Keragaman adalah kelebihan Indonesia. Untuk itu, kita tidak usah memperdebatkan mana busana Indonesia yang sebenarnya.  

Baca: Ahok Minta Bank Jujur Limit Kartu Kredit Komisaris Pertamina

"Semua busana yang beragam adalah kelebihan Indonesia. Kita punya banyak kekayaan dalam kebudayaan kita. Local is the new global. Dengan memahami apa yang kita miliki, itu adalah kekuatan kita saat masuk ke dunia global," pungkasnya.

Program "Talkshow & Musik" BKNP PDI Perjuangan dengan tema besar "Bung Karno Series" hadir setiap hari pada bulan Juni pukul 16.30 WIB, tayang selama satu bulan penuh, dan dapat diikuti melalui kanal Youtube: BKNP PDI Perjuangan, Instagram: BKNPusat dan Facebook: Badan Kebudayaan Nasional Pusat.

Video selengkapnya bisa disimak di https://youtu.be/HkpsHNn70g4p

Quote