Ikuti Kami

Rokhmin Dahuri Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan

Rokhmin Dahuri mengingatkan agar umat Islam tidak larut dalam perdebatan tentang awal puasa, jumlah rakaat Shalat Taraweh dan sebagainya.

Rokhmin Dahuri Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Rokhmin Dahuri.

Jakarta, Gesuri.id - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Rokhmin Dahuri, mengajak kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk menghargai perbedaan dan menjaga kesucian Ramadhan.

Ramadhan hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kaum muslimin untuk berlomba memperbanyak ibadah demi mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT.

"Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur'an, dibuka pintu surga dan ditutupnya pintu neraka serta terdapat malam Lailatul Qadar. Selama Ramadhan juga diwajibkan menunaikan ibadah puasa," jelas pakar kelautan dan perikanan ini kepada wartawan, Minggu (10/3). 

BaCa: Dukung Ganjar-Mahfud Team Relawan Siber Sapa Warga Malang

Pria kelahiran Gebang  yang juga Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) itu menerangkan, Ramadhan disebut bulan kasih sayang (penuh rahmat), bulan pengampunan (maghfirah), bulan keberkahan dan setiap ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

"Maka, mari kita semua umat Islam untuk berlomba meningkatkan ibadah dan mendapatkan pahala. Jangan sampai Ramadhan yang penuh keistimewaan ini disia-siakan karena akan menjadi manusia yang rugi," ujar salah satu putra Cirebon yang eksis ditingkat nasional dan internasional itu.

Rokhmin Dahuri mengingatkan, Ramadhan bukan hanya menjalankan puasa tapi ibadah-ibadah lain yang wajib dan sunah.

"Shalat lima waktu harus tetap dijalankan, sunahnya juga. Ditambah ada Shalat Taraweh, tadarus Qur'an, sedekah dan banyak lagi. Pokoknya kita harus memanfaatkan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah," lanjut pria yang juga ketua DPP PDI Perjuangan.

Lebih jauh Rokhmin Dahuri mengingatkan agar umat Islam tidak larut dalam perdebatan tentang awal puasa, jumlah rakaat Shalat Taraweh dan sebagainya.

BaCa: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

"Tidak usah diributkan terus setiap tahun begitu saja soal awal puasa dan rakaat Shalat Taraweh. Pemerintah pun sudah mengeluarkan keputusan awal puasa pada hari Selasa (12 Maret 2024). Bagi yang Shalat Taraweh 11 rakaat boleh, 23 rakaat silahkan. Semua itu tidak perlu didebatkan lagi, yang penting dijalankan. Sibuk debat tapi tidak puasa dan mengabaikan Shalat Taraweh, itu yang salah besar," tandas profesor yang sering diminta menjadi pembicara diseminar tingkat nasional maupun tampil dikancah internasional.

Dalam kesempatan itu, atas nama pribadi dan keluarga dirinya memohon maaf jika ada kesalahan dan melakukan kekhilafan. Sebagai manusia biasa, Rokhmin Dahuri tentu tidak luput dari khilaf dan salah.

"Jelang Ramadhan tahun 2024 ini, izinkan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya. Kita masuki Ramadhan ini dengan hati penuh keikhlasan dan kesabaran dengan saling maaf-memaafkan," pungkas politisi yang dipastikan lolos ke DPR RI karena meraih suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 8.

Quote