Ikuti Kami

Ganjar Pranowo Siap Optimalkan Sektor Pertanian dan Perikanan

Pertanian dan perikanan saat ini sudah menyumbang 11 persen PDB.

Ganjar Pranowo Siap Optimalkan Sektor Pertanian dan Perikanan
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bertekad membawa sektor pertanian dan perikanan menjadi jembatan untuk keluar dari jebakan ekonomi pendapatan menengah.

Berbekal pengalaman di Jawa Tengah, Ganjar optimistis sektor pertanian dan perikanan akan mampu membawa Indonesia mencapai ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan nelayan, serta peningkatan ekspor untuk pendapatan negara.

"Pertanian dan perikanan saat ini sudah menyumbang 11 persen PDB. Kalau kita mau konsisten, maka PDB yang kita sumbang dari sektor ini kurang lebih 3000 T dengan peningkatan nilai tambah produk. Dan ini akan bisa jadi salah satu jalan Indonesia untuk keluar dari jebakan ekonomi pendapatan menengah," ujar Ganjar.

Baca: Prananda, Koster dan Ganjar Pranowo Joged Bumbung di Sanur

Dia menambahkan, kedaulatan pangan tidak bisa terjadi begitu saja. Butuh peran serta pemerintah dan berbagai pihak untuk menjadikan Indonesia negara swasembada pangan. 

"Negara harus menjadikan petani dan nelayan sebagai tuan di negerinya sendiri. Kita harus jadikan sawah sebagai hamparan kesejahteraan dan laut sebagai hamparan kemakmuran," tegasnya.

Tekad Ganjar tersebut bukan tanpa dasar. Pada saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, propinsi tersebut sukses mencatatkan namanya di peringkat pertama sebagai propinsi dengan nilai ekspor komoditas pertanian tertinggi periode tahun 2019-2020. Propinsi Jawa Tengah pun dianugerahi penghargaan Abdi Bakti Tani Tahun 2021.

Pada periode tersebut, Jawa Tengah tercatat mengalami peningkatan ekspor sebesar Rp8,3 triliun untuk komoditas pertanian. Angka itu lebih unggul dari empat provinsi lain, yakni Kalimantan Timur sebesar Rp6,7 triliun, Jambi Rp5,1 triliun, Kalimantan Barat Rp4,4 triliun, dan, Sulawesi Utara Rp3,9 triliun.

Capaian ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Mulai dari menggiatkan fasilitasi temu usaha antara petani produsen dan pelaku usaha, khususnya eksportir untuk membangun kemitraan. Kemudian kedua, peningkatan produksi, provitas serta kualitas hasil pertanian dengan penerapan GAP (Good Agricultural Practices) atau Norma Budidaya Baik (NBB).

Pertanian sampai sekarang masih menjadi tulang punggung ekonomi nasional secara khusus dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Setidaknya ada tiga hal penting yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian Indonesia. Ketiganya adalah melakukan pemenuhan pangan rakyat secara total, meningkatkan kesejahteraan petani, dan melakukan peningkatan ekspor secara berkelanjutan.

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Untuk mencapai hal itu, Ganjar memiliki beberapa langkah strategis, seperti yang sudah dilakukan di Jawa Tengah. Mulai dari Gerakan lumbung pangan, Gerakan tanam pangan di pekarangan, pendampingan dan akses permodalan terhadap UMKM pengolahan pangan lokal. Langkah tersebut yang membuat Jawa Tengah sukses menjaga ketahanan pangan dalam kondisi baik, terutama dalam hal menjaga stabilitas harga pangan. Selama Ganjar menjabat sebagai gubernur, Jateng merupakan salah satu daerah lumbung beras nasional.

Ganjar juga berhasil menginisiasi berdirinya Badan Usaha Milik Petani (BUMP), yang merupakan badan usaha yang dibentuk, dimiliki, dan dikelola oleh petani. Saat ini, BUMP sudah berdiri di sejumlah daerah di Jateng seperti di Sukoharjo, Banyumas, Blora, Jepara, Kebumen, Purbalingga, dan Pati.

"Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan perguruan tinggi harus dilibatkan untuk mewujudkan inovasi di dua bidang itu. Sudah banyak inovasi yang ada saat ini, namun kita harus terus optimalkan itu," kata dia.

Quote