Ikuti Kami

Hari Gizi, Edy Serukan Cegah Stunting & Obesitas

Kementerian Kesehatan dalam Hari Gizi Nasional yang ke-62 berfokus pada masalah stunting dan obesitas.

Hari Gizi, Edy Serukan Cegah Stunting & Obesitas
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional. Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengungkapkan hal tersebut tidak luput dari peran dan jasa Prof Poerwo Soedarmo yang pada tahun 1950 mengemban tugas sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR) atau Istituut Voor Volksvoeding (IVV).

Selanjutnya Prof Poerwo dinobatkan sebagai Bapak Gizi Indonesia.

Kementerian Kesehatan dalam Hari Gizi Nasional yang ke-62 berfokus pada masalah stunting dan obesitas. Tema tersebut bertajuk pada Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas.

Baca: Gerakan Melawan Stunting HaloPuan Masuk ke Jawa Tengah

"Tema ini sangat bagus dan sesuai dengan kondisi Kesehatan di Indonesia saat ini dimana angka stunting, wasting, kekurangan zat gizi makro dan obesitas di Indonesia terbilang cukup tinggi," ujar Edy. 

Terlebih, sambung Edy, selama masa pandemic Covid-19 gaya hidup sedentary semakin meningkat sehingga berdampak pada peningkatan angka kejadian obesitas di Indonesia.

" Angka kejadian obesitas yang semakin tinggi dimasyarakat tentu berdampak pada resiko terjadinya peningkatan kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung atau kardiovaskular," ujar Politisi PDI Perjuangan itu 

Edy melanjutkan, obesitas pada remaja bahkan juga akan berdampak buruk pada mental remaja yang diakibatkan oleh stigma masyarakat terhadap remaja dengan kelebihan berat badan. Dan, lanjut Edy, tentu hal tersebut akan menghambat kita dalam mencetak Generasi Milenial Unggul dan berdaya saing tinggi untuk pembangunan Indonesia.

Sebagai upaya peningkatan mutu SDM Indonesia, pemerintah gencar melakukan penanganan stunting dibuktikan dengan adanya Perpres No. 72 Tahun 2021.

Baca: Lawan Stunting, HaloPuan Tanam Pohon Kelor di Bandung

Selain itu, ungkap Edy, berdasarkan RPJMN 2020-2024, Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting dari 24 % menjadi 14 %, dimana pada Tahun 2022 ini Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk penurunan stunting sebesar Rp 25 triliun. 

"Saya berharap anggaran ini dapat dipergunakan seoptimal mungkin dan tidak ada penyelewengan anggaran dalam implementasinya nanti," ujar Edy. 

"Mari bersama-sama kita sayangi diri kita sendiri dengan menjaga pola hidup dan pola makan sehat untuk menghindari terjadinya obesitas dan bersinergi bersama dalam upaya preventif serta kuratif penanganan stunting di Indonesia," pungkas Anggota DPR-RI dari Dapil Jateng 3 itu.

Quote