Ikuti Kami

Kenneth Ajak Masyarakat Persiapkan Mudik Lebaran Dengan Matang

Kent itu juga meminta kepada warga yang berencana mudik, untuk memastikan kembali keamanan rumah sebelum ditinggalkan.

Kenneth Ajak Masyarakat Persiapkan Mudik Lebaran Dengan Matang
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta kepada masyarakat Jakarta, khususnya warga Jakarta Barat, agar bisa memperhatikan imbauan pemerintah demi kenyamanan dan keamanan selama mudik 2024.

"Masyarakat harus melakukan persiapan dengan baik sebelum perjalanan, mulai dari kesiapan fisik dan stamina," kata Kenneth dalam keterangan tertulis, Selasa (9/4).

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Bang Kent itu juga meminta kepada warga yang berencana mudik, untuk memastikan kembali keamanan rumah sebelum ditinggalkan, guna mengantisipasi terjadinya pencurian atau kebakaran. Selanjutnya, warga diminta untuk melapor dan menitipkan rumah atau barang berharga yang ditinggalkan kepada tetangga, RT/RW dan bisa ke kantor kepolisian terdekat.

Baca: Civitas Ganjar Paparkan Kinerja Ganjar Pranowo Di Jawa Tengah

"Ingat pemudik yang menggunakan transportasi umum, jangan membawa barang yang berlebihan. Barang berharga bisa dititipkan ke tetangga atau kantor kepolisian, karena sangat rawan jika memakai atau menyimpan benda-benda berharga saat perjalanan mudik," kata Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

"Kalau yang akan meninggalkan rumah, matikan alat elektronik yang masih terhubung dengan arus listrik, pastikan kran air, kompor, dan regulator gas telah dimatikan sebelum pulang ke kampung halaman," sambungnya

Kent juga memberikan sejumlah saran lain bagi para pemudik, yang menggunakan kendaraan pribadi. Menurutnya, perlu untuk memastikan kondisi fisik dan kendaraan prima sebelum melakukan perjalanan ke kampung halaman.

"Pemudik harus mematuhi peraturan lalu lintas dan arahan petugas di lapangan. Utamakan keselamatan, dan jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan selalu waspada," saran Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII tersebut.

"Lalu istirahatlah jika lelah dan jangan memaksakan diri untuk terus menerus mengemudi jika dirasakan mengantuk atau tidak fit," lanjutnya.

Kent pun turut berduka cita terkait kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, yang menelan korban jiwa sebanyak 12 orang pada Senin (8/4) pagi. Kecelakaan di jalur contraflow ini melibatkan mobil Grandmax, Terios, dan Bus Prima Jasa.

Ia pun meminta kepada instansi terkait agar kecelakaan tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi penting dalam penerapan contra flow saat arus mudik lebaran.

"Saya turut berduka cita sedalam dalamnya atas peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58. Dan juga saya meminta kepada pihak kepolisian agar peristiwa yang tragis ini harus menjadi bahan evaluasi ke depannya, serta harus bisa memperbaiki sistem contra flow dengan menempatkan rekayasa jalan di titik yang lebih sesuai agar tidak terjadi kembali peristiwa seperti di Tol Japek KM 58," ungkap Kent.

"Meskipun memang di satu sisi contraflow tetap dibutuhkan, agar tidak terjadinya kemacetan panjang saat puncak mudik terjadi, tetapi harus diterapkan dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang," imbuhnya.

Lalu untuk pemudik yang terutama menggunakan moda transportasi kereta api, Kent pun meminta kepada penumpang untuk lebih memperhatikan barang bawaannya dan jangan sampai tertinggal di ruang tunggu stasiun maupun di dalam kereta, agar tidak terjadi seperti kejadian di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. Di mana tas milik penumpang kereta tertinggal dan isi di dalamnya senilai Rp 500 juta lebih.

Pada saat itu, ada salah satu penumpang yang melapor petugas pengamanan KA Sembrani bahwa tas miliknya tertinggal di area tunggu Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. Informasi itu langsung dilaporkan ke Kantor Pengamanan Stasiun Tawang Bank Jateng untuk penyisiran lokasi.

Hingga akhirnya petugas sekuriti yang bernama Ikhsan tersebut ternyata sudah mengamankan tas penumpang yang tertinggal itu dan segera mengembalikannya. Tas itu bermerek Louis Vuitton, berisi 5 emas batangan 100 gram, 17 lembar mata uang asing, charger, 2 kunci, 2 buku tabungan, dompet berisi kartu, 5 voucher, 2 STNK, kartu identitas. Taksirannya total senilai Rp 510 juta.

"Para penumpang harus lebih mewaspadai barang bawaannya agar tidak terjadi seperti kejadian di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. Dan harus waspada kepada orang yang baru kita kenal, dengan cara menawari minuman ataupun makanan, karena hal itu bisa saja modus dari para pelaku kejahatan," beber Kent.

Selain itu, Kent juga meminta kepada pemerintah dan pihak kepolisian agar mewaspadai kejadian pencurian rumah kosong yang ditinggal mudik dan bahaya kebakaran dan ancaman bencana banjir yang akan terjadi, karena melihat cuaca saat ini masih akan diwarnai dengan kondisi hujan atau biasa disebut dengan hidrometeorologi.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

"Pemerintah beserta jajaran pihak kepolisian harus lebih sering melakukan patroli di permukiman warga yang ditinggal mudik agar tidak terjadi kejahatan pencurian. Dan juga harus bisa mengantisipasi terjadinya ancaman kebakaran dan bencana alam yang melanda saat mudik nanti, karena melihat dari fenomena cuaca yang tidak bisa diprediksi," beber Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDIP Provinsi DKI Jakarta itu.

Kent pun juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu bekerja sama dengan pihak pemerintah dan kepolisian untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, baik selama bulan Ramadan, mudik, maupun seusai mudik.

"Dan bagi warga yang tidak mudik diharapkan agar bisa selalu bekerja sama dengan pihak pemerintah, dan kepolisian agar situasi Kamtibmas di wilayah masing-masing bisa aman dan kondusif. Kita harus bisa lebih saling menjaga dan saling mengingatkan," tutur Kent.

Dalam kesempatan itu juga, Kent mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Mohon maaf lahir dan batin.

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 2024, 1445 Hijriyah dan mari kita jadikan momen ini sebagai awal yang baru untuk memperbaiki diri, serta untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan. Orang lemah tak mampu untuk memaafkan, karena memaafkan hanya milik orang yang tangguh dan kuat," pungkasnya.

Quote