Ikuti Kami

Ketua DPRD Apresiasi adanya OTT KPK di Kotim

Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah kantor perusahaan sawit diduga kuat menyuap oknum anggota DPRD Kalimantan Tengah.

Ketua DPRD Apresiasi adanya OTT KPK di Kotim
Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Muhammad Jhon Krisli.

Sampit, Gesuri.id - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Muhammad Jhon Krisli mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah kantor perusahaan sawit diduga kuat menyuap oknum anggota DPRD Kalimantan Tengah.

"Saya berharap kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPRD Kalteng bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik itu legislatif, eksekutif maupun pihak perusahaan sawit," kata Jhon Krisli di Sampit, Selasa (30/10).

Baca: DPRD Kotim Ancam Batalkan Proyek Tahun Jamak

Jhon berharap, semua pihak untuk dapat mengambil hikmah dan pembelajaran terhadap kasus OTT tersebut agar ke depannya apa yang telah terjadi tidak terulang kembali.

"Kami berharap kejadian tersebut dapat memberikan efek jera dan menjadi peringatan bsgi seluruh anggota dewan, pemerintah maupun pengusaha," ujarnya pula.

Dia juga meminta kepada seluruh perusahaan sawit di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk melengkapi seluruh persyaratan perizinan yang diwajibkan.

"Bagi perusahaan sawit yang belum lengkap perizinannya agar segera melengkapi kewajibannya, sehingga tidak masalah di kemudian hari, terutama masalah perizinan analisis dampak lingkungan," kata Jhon.

Penyidik KPK telah mendatangi Kantor Sinarmas Group di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa. Tim penyidik KPK tersebut diduga melakukan penggeledahan di kantor Sinarmas Grup tersebut untuk mencari barang bukti terkait kasus operasi tangkap tangan sejumlah anggota DPRD Provinsi Kalteng, di Jakarta pada Jumat (26/10) lalu.

Rombongan penyidik KPK yang didampingi personel Polda Kalteng dengan bersenjata lengkap tersebut, tiba di Kantor Sinarmas Group Sampit yang juga sering disebut kantor PT Binasawit Abadi Pratama berlokasi di Jalan HM Arsyad, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sekitar pukul 12.30 WIB.

Mereka menggunakan tujuh unit mobil dan dikawal polisi bersenjata lengkap. Begitu seluruh mobil rombongan memasuki halaman kantor yang tidak memiliki pelang nama perusahaan itu, pagar kantor langsung ditutup.

Polisi bersenjata lengkap langsung berpencar ke semua sudut lingkungan kantor itu sebagai langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. selain itu, juga untuk melindungi tim penyidik KPK dalam melaksanakan tugasnya.

Puluhan wartawan yang meliput kinerja tim penyidik KPK dilarang masuk dan hanya diperkenankan berada di luar pagar kantor.

Baca: Jhon Prihatin Buruknya Kinerja Dewan Pengawas RS dr Murjani

Petugas keamanan meminta wartawan menunggu di luar pagar kantor dengan alasan tidak ada izin dari pimpinan perusahaan.

Sejak kedatangan tim penyidik KPK, suasana Kantor Sinarmas Grup tampak terlihat tegang, bahkan tidak nampak satu pun karyawan di kantor itu keluar dari ruangan.

Beberapa orang yang diduga merupakan penyidik KPK, masuk dengan membawa koper. Koper-koper itu diperkirakan disiapkan untuk mengangkut jika ada berkas yang disita dari hasil penggeledahan di kantor tersebut.

Quote