Ikuti Kami

Magelang Siap Tangkap Peluang Beroperasinya NYIA

Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Magelang.

Magelang Siap Tangkap Peluang Beroperasinya NYIA
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.

Magelang, Gesuri.id - Pemerintah Kota Magelang menangkap peluang pengembangan sejumlah pembangunan wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah itu.

"Kemajuan Bandara Kulon Progo (Daerah Istimewa Yogyakarta), tol (Bawen-Yogyakarta), (reaktivasi, red.) kereta api. Ini saya tangkap Kota Magelang menjadi kota satelit," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/3).

Baca: Pemkab Kulon Progo Tunggu Kepastian AP 1

Ia mengatakan hal itu pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2020 di Pendopo Pengabdian, kompleks Rumah Dinas Walikota Magelang yang antara lain dihadiri perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah Rachman Djamal, pimpinan organisasi perangkat daerah, DPRD, tokoh masyarakat dan pemuda Kota Magelang.

Ia juga menyebut pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur di Kabupaten Magelang juga menjadi peluang yang harus ditangkap Kota Magelang untuk kemajuan daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

"Saya ajak semua komponen untuk berpikir menangkap peluang itu, tidak lain dalam rangka memajukan kota dan menyejahterakan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.

Perwakilan Kepala Bappeda Jawa Tengah Rachman Jamal mengatakan dalam mengembangkan keserasian pembangunan antarwilayah, Pemprov Jateng menetapkan wilayah pengembangan baru, di antaranya Purwomanggung, Kedungsepur, Banglor, Bregasmalang, dan Barlingmascakeb.

Kota Magelang, katanya, salah satu bagian pengembangan Purwomanggung (Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Temanggung).

Ia menyebut dampak pengembangan beberapa pembangunan bagi daerah itu, antara lain keberadaan Bandara Kulon Progo serta KSPN Candi Borobudur, reaktivasi kereta api, pengembangan angkutan massal berbasis jalan koridor Magelang-Purworejo, terminal tipe B, dan aksesbilitas Borobudur-Dieng.

Sektor unggulan yang bisa dikembangkan di Purwomanggung, antara lain pertanian, pariwisata, pertambangan, perkebunan, industri dan perikanan, ditunjang peternakan dan perkebunan untuk pencapaian indikator pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7 persen.

Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno mengatakan RKPD 2020 bagian kecil untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang.

Salah satu pembahasan RKPD Kota Magelang, katanya, merespons RKPD Provinsi Jawa Tengah terkait dengan pengembangan kawasan Purwomanggung.

"Untuk Kota Magelang sebagai pusat pengembangan wilayah, yang kami kontribusikan adalah pariwisata karena untuk pertanian lahannya kecil," katanya.

Namun demikian, Pemkot Magelang akan mengembangkan "urban farming", yakni pola pertanian lahan sempit tetapi menghasilkan nilai ekonomis besar.

Pada 2020, pihaknya akan menyewa lahan di dataran tinggi di Kabupaten Magelang guna pengembangan bunga anggrek, untuk dibudidayakan sebagai karya kreatif agar memberikan keuntungan ekonomi petani, perajin, dan pengusaha jasa taman.

Baca: DPRD Kulon Progo Minta Warga Maksimalkan Program AspirasiKu

Pembahasan RKPD lainnya, katanya, terkait dengan kebijakan pusat tentang reaktivasi jalur kereta api Semarang-Ambarawa-Yogyakarta serta pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta yang diprediksi membuat Kecamatan Magelang Selatan mengalami pertumbuhan cukup pesat, antara lain karena akan ada "exit tol" dan stasiun kereta api.

"Dari sisi tata ruang, kami antisipasi yang jadinya industri di Jalan Soekarno-Hatta diubah menjadi perdagangan jasa. Butuh koordinasi lintas sektoral dalam pembahasan tata ruang ini," katanya.

Quote