Ikuti Kami

“Ngreksa Ban Kempes”, Solusi Ban Bocor dari Rudy

Sebanyak empat motor penambal ban sudah terkoneksi dengan aplikasi Solo Destination.

“Ngreksa Ban Kempes”, Solusi Ban Bocor dari Rudy
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat penyerahan motor bantuan penambal ban.

Solo, Gesuri.id - Makin lama, hidup di Kota Solo memang kian nyaman. Kini, saat ban kendaraan bocor pun tak perlu susah mencari bengkel. Sebab mulai 10 Desember 2018, pengendara yang bernasib apes lantaran ban kendaraannya bocor tinggal menghubungi penyedia jasa tambal ban berbasis daring, yang diluncurkan Pemkot Solo dengan nama "Ngreksa Ban Kempes".

Penambal ban online itu dilengkapi motor beroda tiga, sehingga mampu menghampiri siapapun yang membutuhkan jasa mereka. Kendaraan itu didesain mampu mengangkut berbagai piranti pendukung, termasuk tabung kompresor yang digunakan sebagai pengisi angin roda kendaraan.

Baca: Rudy: Relawan Tulang Punggung Negara

Dalam tahap pertama, sebanyak enam motor bantuan dari sebuah perusahaan swasta itu bakal dioperasikan di lima wilayah kecamatan. Sebanyak empat motor diantaranya sudah terkoneksi dengan aplikasi Solo Destination.

“Sisanya segera dihubungkan dan saat ini masih dalam proses penyesuaian teknis,” kata Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Seluruh kendaraan tersebut dibagikan Pemkot kepada enam tukang tambal secara cuma-cuma. Pemkot hanya mewajibkan mereka rutin menabung di Bank Solo setiap bulan, dengan setoran minimal Rp 750.000. Seluruh uang simpanan itu tidak diambil Pemkot, melainkan untuk keperluan pemilik rekening.

“Kalau tidak rutin menabung, maka kami akan memberikan surat peringatan kepada tukang tambalnya. Kalau sudah mendapatkan surat peringatan ketiga, maka motor akan ditarik kembali oleh Pemkot,” tegas Rudy.

Baca: Lewat Porwaso, Rudy Galakkan Olahraga Tradisional

Kewajiban menyisihkan uang bulanan tersebut, imbuh Rudy, dimaksudkan sebagai upaya mendidik penerima bantuan agar gemar menabung.

“Ini menjadi bagian dari penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Solo. Kami berharap, perlengkapan tambal ban nantinya bisa selalu dibawa pulang dan tidak membuat jalanan kota terlihat kotor. Jadi tidak ada lagi emplek-emplek di pinggir jalan, yang menimbulkan kesan kumuh,” tandas Rudy.

Quote