Ikuti Kami

Pemkot Semarang Gratiskan 200 Hak Cipta Produk UMKM

“UMKM jangan terus dipandang sebagai usaha kecil, tetapi pandanglah mereka agar dapat menjadi pengusaha yang besar,” ujar Hendi.

Pemkot Semarang Gratiskan 200 Hak Cipta Produk UMKM
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi).

Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan pihaknya berencana menggratiskan hak cipta untuk 200 produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan pengembangan UMKM akan berdampak dengan adanya penyerapan tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengangguran maupun kemiskinan.

“Untuk itu, Pemerintah Kota Semarang berencana untuk menggratiskan 200 produk dari UMKM dalam hal hak ciptanya. Bagaimana pun jika sudah memiliki brand, maka tidak akan ditiru oleh yang lain,” katanya saat membuka kegiatan Musrenbang UMKM dan Koperasi di Balai Kota Semarang belum lama ini.

Oleh karena itu, lanjut politisi PDI Perjuangan yang karib disapa Hendi ini, Pemkot sangat mendukung peningkatan peran UMKM dan koperasi. Salah satunya dengan memahami dan mengerti kebutuhan para pelaku usaha dan dituangkan dalam sebuah kebijakan maupun program.

“UMKM jangan terus dipandang sebagai usaha kecil, tetapi pandanglah mereka agar dapat menjadi pengusaha yang besar,” ujarnya.

Hendi pun mengambil contoh dirinya sendiri yang dulu menjadi pengusaha dengan modal yang relatif kecil.

Permasalahan yang sering dihadapi UMKM adalah permodalan dan pemasaran. Terkait permodalan, Pemerintah Kota Semarang telah membantu para pelaku UMKM dengan adanya program Kredit Wibawa.

“Sementara untuk pemasaran, Saya harap para pelaku UMKM mampu mengembangkan cara-cara terkini, misalnya dengan memanfaatkan informasi teknologi atau secara online, sehingga pemasarannya bisa sampai ke luar negeri,” harapnya.

Tidak hanya permodalan dan pemasaran, satu hal yang tidak kalah penting adalah program-program pelatihan bagi para pelaku UMKM, misal saja masalah packaging produk. Karena ini erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi Semarang. Seperti halnya dalam festival kuliner Depok, banyak dari UMKM yang belum menyediakan packaging yang baik.

"Maka yang tersisa dari tugas pemerintah adalah men-supervisi UMKM agar terus dapat berkembang. Seperti aplikasi Tumbas.in yang merupakan karya anak muda Semarang. Ini menarik sekali, karena aplikasi Tumbas.in memudahkan warga Semarang belanja dengan harga yang pasti di tingkat pasar-pasar tradisional,” pungkas Hendi.

Quote