Ikuti Kami

Reformasi Birokrasi dan Transformasi Digital dalam Visi Ganjar-Mahfud

Upaya digitalisasi masuk dalam visi dan misi yang mencakup upaya untuk memodernisasi birokrasi dengan menggunakan teknologi digital.

Reformasi Birokrasi dan Transformasi Digital dalam Visi Ganjar-Mahfud
Pasangan Calon Presiden, Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden, Mahfud MD.

Jakarta, Gesuri.id - Reformasi birokrasi menjadi salah satu fokus utama dari pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo–Mahfud MD. 

Upaya digitalisasi masuk dalam visi dan misi yang mencakup upaya untuk memodernisasi birokrasi dengan menggunakan teknologi digital.

Ganjar Pranowo mengungkapkan pentingnya meningkatkan sistem digital pemerintahan. Hal ini mencakup digitalisasi dalam proses tender, pelayanan masyarakat, dan perpajakan guna mengurangi risiko terjadinya korupsi. Dengan semakin banyaknya penerapan digitalisasi dalam pemerintahan, ia percaya bahwa hal ini akan merubah pola pikir para birokrat.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

"Begitu kita potong dengan digitalisasi di pemerintahan, apa yang terjadi? 1,2 triliun duit bisa kita hemat," ucap Ganjar dalam keterangan tertulis.

Ia juga menunjukkan bagaimana penggunaan e-budgeting dan e-planning selama kepemimpinannya berhasil menghemat anggaran pemerintah sekitar Rp1,2 triliun.

Ganjar Pranowo kemudian berbagi pengalaman ketika ia masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode. Pada saat itu, ia mengenalkan kebijakan yang mengharuskan pihak pemerintah merespons keluhan masyarakat dalam waktu 24 jam. "Saya kasih aturan 1 x 24 jam harus direspons, dijawab aja, kalau 1 x 24 nggak kamu respons kamu masuk dashboard saya," ucapnya.

"Kalau itu sampai kejadian sampai tiga kali, saya telepon, 'Bu, Pak, apa sudah bosen jadi kepala dinas?'," tambahnya.

Selain itu, pria berambut putih itu menyoroti pentingnya melawan korupsi. Baginya, budaya korupsi bisa dihilangkan dengan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam pemerintahan, mendorong sistem penilaian berdasarkan prestasi (meritokrasi) dan inovasi, melibatkan masyarakat dalam upaya melawan korupsi, serta meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan.

Ganjar juga menyebut generasi muda perlu dibuatkan ruang diskusi untuk bertukar pikiran. Hal ini bermaksud agar generasi muda dapat ditampung pikiran kreatifnya agar mampu mengekspresikan diri dan kemampuannya.

Hal itu ia sampaikan ketika ia mengunjungi Lampung dalam rangka safari politiknya. Ketika itu, ratusan milenial dan generasi Z (Gen Z) dari Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) hadir dalam rangka diskusi antara Ganjar dengan Milenial Palembang pada Senin (6/11). 

Diskusi tersebut dipenuhi semangat tinggi dari generasi milenial dan Gen Z yang membicarakan isu-isu seperti digitalisasi layanan pemerintah, peran pemerintah dalam mendukung kreativitas dan penciptaan lapangan kerja bagi pemuda, serta upaya untuk mengendalikan harga kelapa sawit.

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyampaikan bahwa generasi milenial dan Gen Z memiliki gagasan kreatif yang layak untuk diperhatikan. Oleh karena itu, ruang diskusi merupakan wadah yang baik untuk mendiskusikan berbagai ide ini.

Ganjar menjelaskan bahwa diskusi ini berfungsi sebagai wadah untuk berpikir bersama. Sebelumnya, dibahas mengenai pentingnya memberikan peluang kreatif bagi generasi muda. Ternyata generasi sekarang membutuhkan lebih banyak wadah kreatif untuk mengekspresikan diri dan bakatnya.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah harus aktif dalam mendukung gagasan kreatif yang dimiliki oleh generasi muda.

Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan dan ruang bagi generasi muda untuk mengembangkan gagasan kreatif mereka. Dengan begitu, generasi muda dapat berperan aktif dalam membentuk masa depan bangsa dan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.

Quote