Ikuti Kami

Sambill Lesehan Ganjar Terima Curhatan Admin Medsos

Ganjar memberikan masukan serta evaluasi terkait kinerja OPD & BUMD se-Jateng, khususnya terkait pelayanan publik menggunakan media sosial

Sambill Lesehan Ganjar Terima Curhatan Admin Medsos
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima puluhan admin media sosial (Medsos) seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se-Jawa Tengah, di Semarang, Kamis (13/`12).

Sambil duduk lesehan, Ganjar memberikan masukan serta evaluasi terkait kinerja OPD dan BUMD se Jateng, khususnya terkait pelayanan publik menggunakan media sosial. 

Baca: Marak Aksi Bunuh Diri, Pemkab Ngawi Diminta Turun Tangan

Tidak hanya itu, Ganjar juga menerima masukan dari para admin medsos yang hadir dalam kesempatan itu untuk mendengarkan keluhan mereka.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa penggunaan media sosial untuk pelayanan masyarakat sangat efektif, namun juga memiliki banyak tantangan. 

"Itu risikonya, ya dibully. Tapi jangan takut, biasa saja menghadapinya. Tetap sabar, jangan memaki apalagi menghardik," jawab Ganjar.

Memang selama kepemimpinan Ganjar, seluruh OPD dan BUMD se Jateng diwajibkan menggunakan media sosial untuk melayani masyarakat. Hal itu sudah dilakukan Ganjar sejak 2013 lalu dan dinilai membantu pelayanan pada masyarakat.

Pernyataan Ganjar tersebut menanggapi curhan hati (curhat) salah satu admin medsos yang merasa stres menghadapi banyak akun yang membully mereka.

 "Kami para admin ini sering stres pak, karena selalu dinyinyirin banyak orang. Kami sering menghadapi nyinyiran dan bullyan dari banyak orang. Cara mengatasi ini gimana pak? Kami stres," kata Dwi Agung, salah satu admin medsos Dispermasdesdukcapil Provinsi Jawa Tengah.

Baca: Terbukti Hoax! Penyebar Video Bagi-bagi Amplop Mengaku Salah

Memang diakui Ganjar, melayani masyarakat menggunakan akun media sosial memang menjadi sasaran orang yang tidak suka. Akan banyak yang membully apapun informasi dan pelayanan yang dilakukan.

"Tapi jangan terlalu memperdulikan akun yang memang hobinya nyinyir. Tidak usah dipedulikan, apalagi kalau akunnya anonim dan ngomongnya ngawur tanpa data. Layani saja masyarakat yang benar-benar serius membutuhkan masukan, misalnya ada masyarakat yang bertanya terkait pembuatan E-KTP, pelayanan rumah sakit, jalan rusak dan sebagainya," terangnya.

Quote