Ikuti Kami

Ganjar-Mahfud Usung Pelayanan Birokrasi Super Cepat

Kata Ganjar, digitalisasi birokrasi menjadi salah satu kunci guna menciptakan birokrasi sat set.

Ganjar-Mahfud Usung Pelayanan Birokrasi Super Cepat
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan, kecepatan birokrasi dalam melayani masyarakat amat dibutuhkan.

Karena itu, dia menjanjikan akan membuat birokrasi bergerak 'Sat Set' dalam melayani masyarakat. Dampak positif dari birokrasi sat set adalah penyaluran bansos yang tepat sasaran.

Kata Ganjar, digitalisasi birokrasi menjadi salah satu kunci guna menciptakan birokrasi sat set.

Baca: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan

Di samping itu, pemberantasan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) di tubuh birokrasi juga harus dilakukan.

"Dengan digitalisasi akan makin banyak masyarakat yang terlayani. Pelayanan juga akan lebih efisien karena bisa memangkas waktu dan memperluas jangkauan. Program bansos yang lanjut akan tepat sasaran ke penerima yang pantas," tegas Ganjar, Rabu (3/1/2024).

Sayangnya, tambah Ganjar, saat ini terlalu banyak kanal aduan publik dan aplikasi Pemerintah. Berdasarkan data, ada sebanyak 27.400 aplikasi yang terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Alih-alih membantu masyarakat, digitalisasi, malah bikin rumit dan menghambat pemberian layanan kepada masyarakat. Salah satu problem yang dihadapi masyarakat yakni penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

Saat ini, terlalu banyak kartu yang harus dipegang masyarakat untuk mengakses bantuan. 

"Ini merepotkan masyarakat ketika harus mengakses program Pemerintah," tutur dia.

Karena itu, Ganjar-Mahfud mencanangkan program KTP Sakti. Ganjar menjamin, KTP Sakti akan memudahkan segala urusan masyarakat.

Dari mulai mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan, hingga usaha. Lewat program tersebut, nilai mantan Gubernur Jawa Tengah itu, masyarakat bisa mengakses bansos cukup menggunakan e-KTP.

Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

Dengan KTP Sakti, data masyarakat yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai penerima bansos dan subsidi tidak lagi berbeda antar-kementerian. Karena mengacu pada profil data KPM di dalam KTP Sakti.

"Kita tertibkan lagi (data penerima bantuan). Cukup dengan KTP, Insya Allah panjenengan dapat bantuan, datanya diperbaiki," jelas dia.

Menurut Ganjar, program KTP Sakti bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada. Sebut saja subsidi pendidikan yang mencakup Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Selanjutnya, Subsidi keluarga miskin, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kemudian, Subsidi usaha produktif Kartu Tani, Pupuk, Solar Nelayan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan UMKM.

Quote