Ikuti Kami

Pilgub Kalsel, PDI Perjuangan Punya Peluang Juara Jika...

Di Kalimantan Selatan, PDI Perjuangan merupakan pesaing berat Partai Golkar.

Pilgub Kalsel, PDI Perjuangan Punya Peluang Juara Jika...
Ilustrasi. PDI Perjuangan sebagai parpol pemenang Pemilu 2019 di Indonesia, memiliki peluang juara di Pilgub Kalimantan Selatan (Kalsel) jika berani mengusung kadernya sendiri. 

Kalsel, Gesuri.id - PDI Perjuangan sebagai parpol pemenang Pemilu 2019 di Indonesia, memiliki peluang juara di Pilgub Kalimantan Selatan (Kalsel) jika berani mengusung kadernya sendiri. 

Seperti diketahui di Kalimantan Selatan, Partai berlambang banteng moncong putih itu menjadi pesaing berat Partai Golkar sebagai pemenang kedua even politik perebutan kursi parlemen pada 2019 lalu.

Baca: 3 Pilar Banteng Kubu Raya Hijaukan Pos Polisi & Rumah Ibadah

“Jika PDI Perjuangan berani mengusung kadernya sendiri di Pilgub Kalsel 2020 mendatang, justru potensi untuk memenangkan pertarungan itu sangat terbuka,” ucap antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Setia Budhi dilansir dari jejakrekamcom, Sabtu (4/7).

Ia juga menanggapi usulan penetapan sang calon dari Golkar, yang menduetkan petahana Gubernur Sahbirin Noor (Paman Birin) dengan Ketua DPW PAN Kalsel, H Muhidin yang juga eks Walikota Banjarmasin.

Menurut Setia Budhi, fakta statistik bahwa suara PDI Perjuangan di Kalimantan Selatan tidak dapat dipandang remeh. Jika melihat peta kekuatan parpol, maka PDI Perjuangan sangat di perhitungkan akan meraih suara dikungan, lihat saja jumlah anggota DPR RI dari Kalsel yang mampu menempatkan tiga kadernya sebagai wakil rakyat Banua di Senayan Jakarta.

Tiga wakil rakyat Kalsel di DPR RI asal PDI Perjuangan itu adalah dr Sulaiman Umar dan Syafruddin H Maming (Cuncung) mewakili dapil Kalsel 2 (Banjarmasin, Banjarbaru , Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru) dan M Rifqinizamy Karsayudha, terpilih di dapil Kalsel 1, Kabupaten Banjar-Batola serta zona Hulu Sungai (Banua Anam).

“Ini pertama dalam sejarah Pileg di Kalimantan Selatan yang mengalahkan keterwakilan Partai Golkar. itu artinya PDI Perjuangan akan sangat berpeluang  mendorong kadernya untuk maju Pilgub Kalsel,” kata doktor lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.

Menurut Setia Budhi, kekuatan partai banteng ini juga bisa dilihat bagaimana secara kultural PDI P selalu mempertimbangkan kader partai sebagai prioritas pencalonan.

Pada sisi lain, beber dia, kekuatan PAN dalam Pileg 2019 justru terlalu signifikan (di luar dapil Kota Banjarmasin) menyumbang suara.

Baca: Sujiwo Instruksikan Rekrut Satgas & Bentuk Badan Partai

“Itu artinya jika pun kemudian yang mucul adalah kader PAN sebagai calon Wakil Gubernur Kalsel, maka mesti harus ‘kuat bakayuh’ terutama di zona kabupaten wilayah pesisir seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Pulau Laut-Kotabaru. Ini adalah ;sarang’ PDI Perjuangan,” papar pengamat politik ini.

Tampaknya, Setia Budhi melihat DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan terkesan serba kena atau dalam bahasa Banjarnya ‘saraba santuk’ untuk mengusung kadernya.

“Namun, akan berbeda jika kemudian DPP PDI Perjuangan memutuskan kader banteng harus berani bertarung, maka tidak ada pilihan bagi DPD PDI Perjuangan Kalsel wajib mengamankan langkah politik partai,” ucap dosen senior FISIP ULM ini.

Lalu, siapa kader potensial yang bisa diusung PDIP?  Setia Budhi menyebut maka sosok mantan Wakil Gubernur HM Rosehan Noor Bachri yang merupakan kader loyalis, dapat diperhitungkan mendapat dukungan akar rumput.

“Jika kemudian kaolisi permanen sebagai jalan strategis, di Partai Golkar masih ada Hasnuryadi Sulaiman. Koalisi permanen PDI Perjuangan-Golkar melalui jalur kader partai. Tetapi belum tentu juga Hasnur mau jadi calon wakilnya dari PDI Perjuangan, sebab terkait posisinya sebagai anggota DPR RI di Senayan Jakarta,” urai Setia Budhi.

Bagaimana dengan jika berkongsi dengan eks mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY, Denny Indrayana atau Haji Denny? Menurut Setia Budhi, justru kansnya sangat berpeluang, itu dapat dibaca jika akhir-akhir ini kemesraan  antara PDIP dengan Partai Gerindra semakin kuat.

“Jadi memang pertarungannya bukan sekadar di Pilgub Kalsel 2020, tetapi juga akan menjadi barometer pertarungan jelang Pilpres tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.

Quote