Ikuti Kami

Prabowo Tuding Anggaran Bocor, Jokowi: Mana yang Bocor?

Prabowo kembali bicara soal kebocoran anggaran hingga mencapai Rp 1000 triliun.

Prabowo Tuding Anggaran Bocor, Jokowi: Mana yang Bocor?
Capres Petahana Jokowi saat di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (7/4).

Tangerang, Gesuri.id - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo balik mempertanyakan ucapan capres 02, Prabowo Subianto yang kembali bicara soal kebocoran anggaran hingga mencapai Rp 1000 triliun. Dia malah menantang Prabowo untuk menunjukkan kebocoran itu.

Baca: Anggaran Negara Bocor Sejak Zaman Ayah Prabowo Jadi Menkeu

"Tadikan sudah dijawab KPK juga, saya mau jawab apa lagi. kalau bocor ya laporkan saja ke KPK yang bocor di sebelah mana, bocornya di keran mana, di sektor apa, jumlahnya berapa," ujar Jokowi kepada awak media saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (7/4).

Jokowi menegaskan, jika memang terjadi kebocoran anggaran, hal itu harus bisa ditunjukkan. Bahkan, kata Jokowi, bawa semua bukti-bukti yang ada ke komisi antirasuah.

"Bawa bukti-bukti, nih KPK tangkap itu, tangkap itu. Jangan dari dulu sampai sekarang bocar-bocor, bocar-bocor, yang mana bocornya," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, pemerintah pun sedang berusaha untuk memperbaiki jika memang benar terjadi kebocoran. Karenanya, sangat penting melaporan kebocoran anggaran, demi kebaikan bersama.

"Tunjukan (jika terjadi kebocoran anggaran,red), kita ini juga ingin memperbaiki gitu lho," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo mengaku kerap diejek oleh sejumlah elite lantaran adanya kebocoran anggaran negara yang mencapai hingga Rp 1000 triliun.

Baca: Isu Anggaran Bocor, Jokowi: Hitungan Dari Mana?

"Saya mengatakan kebocoran minimal Rp 1000 triliun. Saya diejek, dihina. Memang ada sebagian elite yang kerjanya mengejek dan menghina," ungkap Prabowo saat menghadiri acara silaturahmi Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).

Hal tersebut sempat diamini oleh KPK yang menyebutkan bahwa seharusnya APBN bisa mencapai Rp 4000 triliun, namun kenyataannya hanya ada Rp 2000 triliun.

Quote