Ikuti Kami

Rosehan NB Ajak Gubernur Kalsel dan Jajaran Kawal Syamsudin Noor Agar Kembali Berstatus Bandara Internasional

Rosehan NB yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel membidangi Perhubungan.

Rosehan NB Ajak Gubernur Kalsel dan Jajaran Kawal Syamsudin Noor Agar Kembali Berstatus Bandara Internasional

Banjarmasin, Gesuri.id – Anggota DPRD Kalsel Rosehan NB mengajak Gubernur Kalsel dan jajaran Pemprov Kalimantan Selatan untuk mengawal Bandara Syamsudin Noor agar statusnya bisa dikembalikan sebagai Bandara Internasional.

“Komisi III DPRD Kalsel berharap pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur dan seluruh jajaran, mari kita kawal kembali, agar Syamsudin Noor menjadi bandara Internasional kembali,” katanya, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (2/5/2024).

Rosehan NB yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi Perhubungan, mengaku tidak tahu apa alasan Kementerian Perhubungan mencabut status Bandara Internasional Syamsudin Noor.

“Saya tidak tahu apakah ada fasilitas yang tidak terpenuhi, atau penerbangan internasional tidak pernah ada. Karena selama ini Bandara Syamsudin Noor hanya memfasilitasi jemaah haji. Oleh sebab itu alangkah baiknya kita sama-sama kawal,” ujar Politisi PDI Perjuangan Kalsel itu.

Menurut dia, kalau selama ini flight atau penerbangan dianggap sebagai salah satu faktor penyebab status bandara internasional dicabut, mari kita ciptakan flight agar Syamsuddin Noor kembali menjadi Bandara Internasional.

“Langkah pertama yang harus dilakukan berhimpun dengan pengusaha-pengusaha travel di Kalsel, karena penerbangan umrah untuk Kalsel cukup besar. Kalsel lima besar penerbangan Umrah di seluruh Indonesia. Ini potensi agar bisa menciptkan flight langsung,” ujarnya.

Langkah selanjutnya, sambung Rosehan, juga bisa menciptakan mungkin setiap hari ada penerbangan ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunnei,

“Jadi kita sama-sama menjembatani hubungan saudara kita, rumpun melayu, yang mungkin kita anggap selama ini hanya bersua di medsos, kekerabatan yang cukup lama, atau mungkin halal bihalal,” ucap Rosehan.

Kata Rosehan, Pak Gubernur bersama DPR bisa memanggil travel-travel ataupun perhimpunan-perhimpunan atau kerukunan yang ada di masyarakat. Apalagi, ujar Rosehan, Pak Gubernur adalah Presiden Kerukunan Banjar

“Mulai langkah itu, Presiden Kerukunan Banjar bisa memanggil perguruan-perguruan banjar yang ada di Malaysia, Brunnei, Singapura, Thailand. Supaya kita memperarat hubungan silaturhami yang lebih akrab lagi,” jelasnya.

Apalagi, sebut dia, di Kalsel tidak hanya kerukunan banjar, ada madura, batak, Jawa, Sunda, Bugis, Sumatera dan lain-lain

“Siapa tahu mereka juga punya jadwal penerbangan yang mungkin memerlukan penerbangan ke tanah leluhur mereka. Selama ini pakai transit, memerlukan biaya, waktu, tubuh kita capek. Ini bisa difasilitasi lewat penerbangan langsung,” paparnya.

Rosehan NB yang juga mantan wakil Gubernur Kalsel mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengoreksi karena Syamsudin Noor tidak hanya satu-satunya tak lagi berstatus bandara internasional. Ada 17 bandara di tanah air yang dicabut status internasional oleh Kemenhub.

Rosehan menyebutkan, Syamsuddin Noor sudah telanjur disebut Bandara Internasional, diresmikan gubernur, presiden dan menghabiskan biaya triliunan rupiah. Sangat disayangkan kalau tidak bisa diantisipasi lebih dini lagi.

“Kita pergunakan kawan-kawan kita yang ada di DPR RI, DPD RI, pejabat daerah kalsel yang ada di pemerintah pusat, termasuk kami-kami yang ada di DPRD provinsi dan kawan-kawan DPRD Kabupaten Kota. Apa kendalanya sehingga hal itu bisa diselesaikan bersama-sama,” ujarnya.

Rosehan mengingatkan, apapun mis atau kesalahan yang terjadi, yang nyata penampilan bandara kita terakhir disebut terburuk se-dunia.

“Untuk itu perlu dipanggil lagi kerja sama yang lebih dalam dengan Angkasa Pura dan juga kerukunan-kerukunan yang ada di Kalsel,” ucapnya.

Sumber

Quote