Ikuti Kami

Program Ganjar-Mahfud Sesuai Harapan Pemuda dan Masyarakat Papua

Salah satu jalan jika ingin menjadikan dirinya sebagai pemimpin dengan aktif di organisasi kepemudaan. TMP adalah salah satunya.

Program Ganjar-Mahfud Sesuai Harapan Pemuda dan Masyarakat Papua
Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) Provinsi Papua Mardiantika Watubun.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) Provinsi Papua Mardiantika Watubun menegaskan pemuda harus memiliki keberanian dan harus punya passion.

"Muda bukan hanya sebatas usia, muda harus berpikiran terbuka, memahami dan menjalani proses, bukan menjadi pribadi yang instan, mengandalkan orang sekitar, apalagi memanfaatkan kekuasaan,” ujar Tika sapan Mardiantika Watubun 

Menurut Tika, salah satu jalan jika ingin menjadikan dirinya sebagai pemimpin dengan aktif di organisasi kepemudaan. TMP adalah salah satunya.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

"TMP berusaha terus menjadi kawah candradimuka dan laboratorium kepemimpinan untuk menggembleng anak-anak muda menjadi politisi dan negarawan yang andal. TMP juga memberikan ruang luas bagi tumbuhnya kepemimpinan perempuan dari tiap sudut negeri,” tegas Tika. 

Menurut Tika, hasil kajian TMP Provinsi Papua mencatat rekam jejak dan gagasan yang dirancang oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sesuai harapan masyarakat di Papua.

"Program unggulan seperti KTP Sakti, Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana, Sekolah Gratis 12 Tahun, hingga 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes, pasangan ini dipercaya mampu mendistribusikan rasa keadilan yang berorientasi pada visi pembangunan Indonesia Sentris,” ujar Tika yang juga aktivis Pemuda Papua untuk mengenalkan tentang model sidang dan kerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.

Selain itu, kata Tika, komitmen Ganjar Pranowo untuk mengedepankan pendekatan dialogis dalam menyelesaikan problematika, termasuk di Papua ini sesuai dengan cara dan pilihan solusi paling ideal bagi pemuda dan masa depan Papua. 

“Ini menjadi cara paling efektif untuk mencari solusi dari perbincangan hati ke hati,” pungkas Tika. 

Sementara itu, Aryo Seno Bagaskoro yang hadir menjadi narasumber sempat mencuri perhatian publik lantaran baru berusia 21 tahun dan masih berstatus mahasiswa.

Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

Menurut Aryo, kehadiran ratusan anak muda Papua dalam diskusi politik ini membuktikan kesadaran kritis anak-anak muda tentang politik terus bermunculan dan terawat. Hal ini, kata Aryo, sekaligus menggagalkan asumsi Generasi Z dan milenial antipati, apatis, dan menjaga jarak dari ruang politik gagasan. 

Menurut Aryo, Pilpres 2024 adalah momentum konsolidasi anak muda untuk merumuskan gagasan terbaik dalam rangka menyongsong bonus demografi. 

"Pilpres 2024 juga mendorong keberpihakan anak-anak muda pada calon presiden dan calon wakil presiden yang mewakili semangat dan harapan anak muda,” ujar Seno yang masih terdaftar sebagai mahasiswa FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.

Quote