Ikuti Kami

Budiman Soroti Rasisme di Ukraina & Eropa

Rasisme juga muncul dari tindakan  penjaga perbatasan Ukraina dalam mencegah pengungsian orang-orang non kulit putih.

Budiman Soroti Rasisme di Ukraina & Eropa
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyoroti munculnya ungkapan-ungkapan rasis dari media-media Barat dalam meliput pengungsi Ukraina. 

Rasisme juga muncul dari tindakan  penjaga perbatasan Ukraina dalam mencegah pengungsian orang-orang non kulit putih.

"Hal itu mencerminkan rasisme yang bersemayam di sebagian politisi/pejabat Ukraina," ujar Budiman di akun Twitter-nya, baru-baru ini. 

Baca: Yulian Minta Tindak Tegas Pelaku Penambang Ilegal!

Budiman mengungkapkan, yang tidak dicermati khalayak luas, adalah bahwa di Ukraina dan banyak negara Eropa Timur dan Barat merebak rasisme serta Islamophobia.

Berbeda dengan di Rusia, di mana etnonasionalisme yang merupakan akar rasisme, dianggap hal buruk. Budiman mengungkapkan, Moskwa adalah kota dengan warga Muslim terbanyak di Eropa, yakni sebesar 2 juta orang. 

"Rasisme white supremacist adalah bahaya laten di negara-negara mayoritas kulit putih. Yang relatif bersih dari rasisme kulit putih  adalah Rusia, Belarusia, Spanyol, Portugal, Selandia Baru dan Kanada," ungkap Budiman. 

Budiman menjelaskan, negara Eropa Barat yang rasisme dan Islamophobia-nya relatif kosong adalah Portugal dan Spanyol. Sebab, kedua negara itu baru saja lepas dari fasisme pada 1974 dan 1975. 

Jadi, sambung Budiman, masih segar kenangan buruk mereka pada rasisme dan fasisme. 

Jikapun muncul nasionalisme Catalan dan Basque, menurut Budiman tak pernah muncul kebencian pada orang-orang Castellano, suku mayoritas di Spanyol yang berbahasa Spanyol. 

"Saya tak membenarkan penyerbuan Rusia ke Ukraina, tapi memang salah satu alasan Putin untuk makukan penyerbuan itu, adalah untuk de-Nazifikasi Ukraina karena banyak etnis Rusia yang jadi sasaran kebencian rasial dan pembunuhan sebelumnya," papar Budiman. 

Seperti diketahui, media-media Barat dikritik keras setelah menggaungkan narasi rasisme saat mewartakan tentang arus pengungsi Ukraina, negara yang sejak pekan lalu  menghadapi invasi Rusia.

Baca: Karolin: Dewan Adat Maksimalkan Edukasi Peran Pemerintah

Beberapa media utama Barat, seperti BBC, ITV dan Daily Telegraph dari Inggris; CBS News di Amerika Serikat; dan BFM TV dari Prancis  itu menggunakan kata-kata seperti mata biru, kulit putih, rambut pirang dan lebih beradab saat membandingkan pengungsi Ukraina dengan para pengungsi dari Irak, Suriah, Afghanistan atau Afrika.

Perlakuan rasis juga terjadi kepada banyak warga Afrika di Ukraina yang berusaha mengungsi ke Polandia untuk menghindari dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Pemerintah beberapa negara Afrika pun berjuang membantu warga negara mereka mengungsi dari invasi Rusia di Ukraina ketika muncul laporan tentang perlakuan rasis dan tidak adil terhadap warga mereka di perbatasan dengan Polandia.

Quote