Ikuti Kami

Hari Raya Nyepi Momentum Tingkatkan Toleransi

Hari Raya Nyepi harus dijadikan sebagai momentum meningkatkan rasa toleransi dan kebersamaan antarumat beragama.

Hari Raya Nyepi Momentum Tingkatkan Toleransi
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya, Sigit K Yunianto.

Palangkaraya, Gesuri.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya, Sigit K Yunianto mengatakan hari raya Nyepi harus dijadikan sebagai momentum meningkatkan rasa toleransi dan kebersamaan antarumat beragama.

"Mari bersama-sama membangun Kota Palangka Raya dengan kebersamaan menuju keberkahan. Hari raya Nyepi juga harus menjadi momentum meningkatkan toleransi dan kebersamaan antar sesama," katanya saat dikonfirmasi dari Palangkaraya, Rabu (6/3).

Baca: Jokowi Berharap Nyepi Membawa Kedamaian

Pernyataan itu diungkapkan Sigit terkait upacara Tawur Agung Kesanga/Mamapas Lewu serta seluruh acara menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 yang dilaksanakan Kota Palangkaraya.

Politisi PDI Perjuangan itu ini juga merasa kagum dengan rasa gotong-royong yang dilakukan umat Hindu yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari seperti baik dalam kegiatan keagamaan maupun di luar keagamaan.

"Kita mengapresiasi  semua warga pemeluk agama Hindu, karena selama ini terus terlibat aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama yang ada di Palangkaraya ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, I Nyoman Sudiana mengatakan mengatakan dalam melaksanakan nyepi umat Hindu memiliki empat larangan.

Larangan itu pertama amati geni yakni kegiatan umat Hindu tidak boleh menggunakan api sama sekali. Kemudian amati karya yakni tidak boleh melakukan kegiatan fisik apapun selain untuk penyucian jiwa

Selanjutnya larangan ketiga ialah amati lelungan yang artinya umat Hindu tidak boleh ke luar rumah atau bepergian. Terakhir ada amati lelanguan yakni tidak boleh mencari hiburan.

Baca: Eka Ajak Warga Jaga Harmoni di Tahun Baru Caka 1941

Seluruh rangkaian yang dilaksanakan umat Hindu, ujarnya, bertujuan untuk menyucikan alam semesta beserta isinya dan meningkatkan hubungan dan keharmonisan antara sesama manusia, manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan (Tri Hita Karana).

Selain itu juga sebagai upaya penyucian alam semesta dari segala kotoran dan kejahatan akibat dari perputaran karma selama satu tahun yang penuh dengan intrik, gejolak, nafsu dan berbagai sisi negatif kemanusiaan.

Quote