Yogyakarta, Gesuri.id - Anggota Pansus Raperda RT/RW DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto mengusulkan pembangunan Sky Walk sebagai langkah antisipasi keterbatasan lahan yang dimiliki kota pelajar.
Selain itu, Sky Walk yang digagas pun dinilai mampu menjadi destinasi wisata baru.
Baca: Marhaenis Tegaskan Trisila-Ekasila Bukan Ajaran Komunis
Menurutnya, dengan luas lahan 32,5 kilometer persegi, Kota Yogyakarta harus mulai berpikir membuka ruang ke bawah, maupun ke atas.
Walau begitu, imbuhnya, dalam proses penataan ruang ini, tetap wajib disinkronkan dengan kepentingan provinsi dan pusat.
"Makanya, Kota Yogyakarta bisa membuka ruang untuk membangun Sky Walk yang disesuaikan dengan kondisi lokal dan dimasukkan dalam konsep rancangan raperda rencana tata ruang," terangnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menyatakan, Pemkot dapat mempelajari langkah yang lebih dahulu diterapkan Kota Bandung, dengan merealisasikan Sky Walk Cihampelas, sebagai upaya penataan pedagang kaki lima (PKL), sekaligus menjadi destinasi wisata.
"Untuk di Yogya, lokasi pembangunannya bisa berada di atas Jalan Prof Herman Yohanes. Pembiayaannya dengan Danais (Dana Keistimewaan) sebagai penyangga sumbu imajiner dan kawasan strategis," ujarnya.
Dirinya pun mengakui, ide besar ini dilatarbelakangi oleh rencana Pemkot yang hendak menjadikan kawasan Jalan Jenderal Sudirman, di sisi timur perempatan Gramedia, sebagai kawasan pedestrian. Proyek itu, rencananya, dibiayai juga menggunakan Danais.
Baca: Repdem Yogyakarta Belajar Pelihara Lele dan Berkebun
"Maka otomatis rencana tersebut akan berkonsekuensi terhadap keberadan pedagang kaki lima yang selama ini berjualan di sana," ungkap Fokki
"Usulan pembangunan Sky Walk ini disambut baik oleh Pemkot dan akan dibahas oleh tim agar bisa dimasukkan dalam draft raperda," pungkasnya.
