Ikuti Kami

Gelar Syukuran Piala Adipura, Ipuk Makan Bareng Ratusan Pesapon

Piala Adipura sendiri merupakan penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.

Gelar Syukuran Piala Adipura, Ipuk Makan Bareng Ratusan Pesapon
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Jakarta, Gesuri.id – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan ratusan pesapon menggelar tasyakuran atas raihan Piala Adipura dengan makan bersama di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (6/3). 

Piala Adipura sendiri merupakan penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.

“Penghargaan ini sejatinya bukan untuk saya atau para pejabat ini, tapi ini untuk bapak-ibu sekalian yang telah berjibaku setiap waktu mengatasi persampahan di Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk di hadapan ratusan pesapon.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Menurut Bupati Ipuk, para pesapon telah menjadi garda terdepan penanganan sampah. Sehingga problematika sampah bisa terurai.

“Terima kasih atas dedikasi bapak-ibu semua. Mari kita terus kampanyekan gaya hidup bersih, tidak buang sampah sembarangan. Sehingga beban kerja bapak-ibu sekalian bisa berkurang,” jelasnya.

Lebih jauh, Bupati Ipuk menjelaskan, tata kelola persampahan di Banyuwangi tidak hanya sebatas penambahan jumlah juru bersih. Namun juga tata pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

“Saat ini, penilaian Adipura tak sebatas pada kebersihan secara kasat mata saja. Tapi, bagaimana tata kelolanya, upaya untuk menguranginya, hingga keterlibatan masyarakat,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Perlu diketahui, pada 2023 yang lalu, Kabupaten Banyuwangi mencapai Pengurangan Sampah sebesar 92,260.89 ton/tahun atau sekitar 30.22 persen. “Sementara ini, baru ada 19 TPS3R (Tempat Pengumpulan Sampah Reuse, Reduce, Recycle) yang ada di Banyuwangi. Ini ke depannya akan terus ditingkatkan,” tambah Bupati Ipuk.

Berkat pengelolaan TPS3R tersebut, Banyuwangi juga mendapatkan Plakat Adipura. Plakat ini diberikan atas pengelolaan TPS3R Tembokrejo, Muncar. TPS3R ini mampu mengelola sampah sebanyak 12-25 ton/hari dengan hanya menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari.

“TPS3R ini juga membuka lapangan pekerjaan baru. Tak kurang dari 40 pekerja yang terlibat di bawah pengelolaan BUMDESMA,” terangnya.

Baca: Dukung Ganjar-Mahfud Team Relawan Siber Sapa Warga Malang

Sementara itu, para pesapon turut berbangga atas raihan tersebut. Mereka merasa kerja kerasnya tiap hari mendapatkan apresiasi. 

“Saya bangga Banyuwangi bisa kembali meraih Adipura. Tidak sia-sia kita nyapu tiap hari,” ujar salah seorang pesapon, Saiful, yang bertugas di sekitar lampu merah Lateng.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Naimah. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan. 

“Jangan buang sampah sembaranganlah,” pintanya.

Quote