Ikuti Kami

Komisi IV DPR Turun Tangan Atasi Wabah Babi Hog Cholera

Tercatat sejak bulan September-November 2019, kematian babi di Sumut mencapai 10.298 ekor babi akibat wabah kolera.

Komisi IV DPR Turun Tangan Atasi Wabah Babi Hog Cholera
Ketua Komsi IV DPR RI Sudin. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Medan, Gesuri.id - Komisi IV DPR RI akan membantu permasalahan wabah babi Hog Cholera di wilayah Provinsi Sumatera Utara agar segera teratasi dengan cepat, sehingga tidak menyebar ke daerah yang belum terinfeksi wabah. 

Tercatat sejak bulan September-November 2019, kematian babi di Sumut mencapai 10.298 ekor babi akibat wabah kolera.

Baca: Sudin Paparkan Ruwetnya Wujudkan Ketahanan Pangan

"Kita memberikan dukungan penuh kepada Gubernur untuk mengatasi masalah ini. Jika persoalan ini memerlukan anggaran untuk menyelesaikan, kita bisa realokasi anggaran dan kami akan bantu. Kita tidak ingin masalah ini semakin besar dan semakin lama. Saya ingin cepat terselesaikan," tegas Ketua Komsi IV DPR RI Sudin.

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, saat ini masih ada dua juta ekor babi yang belum terinfeksi virus mematikan ini. 

Untuk itu, Komisi IV DPR RI mendorong Pemerintah Provinsi Sumut bisa menyelesaikan persoalan ini dengan cepat. Jangan sampai permasalahan ini berdampak ke daerah lain di sekitar Sumut.

“Saya harapkan masukan-masukan saya dapat diterima (Pemprov Sumut), segera dibuat surat kepada Kementrian Pertanian agar kasus kematian ternak babi di Sumut merupakan suatu wabah. Sehingga dana yang diperlukan untuk menangani wabah tersebut bisa dicairkan dan segera digunakan dari dana khusus,” pesan legislator dapil Lampung itu.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjelaskan bahwa kematian babi yang terjadi di Sumut saat ini disebabkan oleh virus hog cholera dan indikasi virus ASF. Pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan terhadap kematian babi di 14 kabupaten agar virus tidak menyebar ke wilayah-wilayah lain.

Baca: Pedagang Danau Sunter Mengadu ke Fraksi PDI Perjuangan

“Kami telah menginstruksikan para bupati dan dinas terkait agar membantu para peternak babi dalam menangani babi yang sakit atau mati dan memastikan babi-babi tersebut tidak terjadi pergerakan ke luar wilayah tersebut. Kita sedang mensosialisasikan kepada peternak babi agar memberikan bangkai babinya kepada tim yang dibentuk di tiap-tiap kecamatan yang mayoritas masyarakatnya memelihara babi. Selanjutnya bangkai tersebut akan dimusnahkan,” jelas Edy.

Quote