Ikuti Kami

Pembukaan Gelombang Lanjutan Kartu Prakerja Perlu Kajian

Ketua Umum Pagar Nusa ini menjelaskan, program ini menelan anggaran sebesar Rp20 triliun.

Pembukaan Gelombang Lanjutan Kartu Prakerja Perlu Kajian
Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) mengatakan pembukaan gelombang selanjutnya untuk menampung masyarakat yang membutuhkan program kartu prakerja perlu dilakukan kajian khusus. 

Politisi PDI Perjuangan ini meminta pemerintah memperhatikan fenomena itu. 

Baca: Presiden Jokowi Tekankan Laju Inflasi Harus Dijaga

“Perlu riset lagi, seberapa besar dampak peserta pelatihan terhadap kemampuan yang mereka dapatkan dan efek bagi pekerjaan dan produktivitas. Jangan sampai, orang ikut hanya karena ingin mencairkan bantuan. Harus ada kajian terkait manfaat program ini,” Kata Gus Nabil di Jakarta, Rabu (4/11).

Ketua Umum Pagar Nusa ini menjelaskan, program ini menelan anggaran sebesar Rp20 triliun. Rinciannya, Rp5,6 triliun untuk biaya pelatihan, insentif Rp13,45 triliun, survei Rp840 miliar, dan Project Management Office (PMO) sebesar Rp100 juta. 

Setiap peserta akan mendapatkan uang sebesar Rp3,55 juta. Rinciannya, Rp1 juta untuk pelatihan, insentif penuntasan latihan Rp600.000 selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp150.000.

Berdasarkan data Komite Cipta Kerja, peserta menggunakan insentif untuk membeli bahan pangan, listrik, modal usaha, bensin, serta pulsa dan kuota internet. 

Baca: Gibran Angkat Topi Solidaritas Warga Solo Hadapi COVID-19

Nabil mengingatkan program ini untuk meningkatkan kemampuan seraya memberikan tunjangan modal. Dia berharap para peserta menggunakan dana bantuan untuk sektor yang produktif, bukan konsumtif. 

“Jika anggaran terserap untuk konsumtif meski karena pandemi, program ini harus dikaji lagi dampaknya strategisnya. Jangan sampai mubazir. Anggaran besar, tapi dampak produktifnya tidak sebanding,” pungkasnya.

Quote