Ikuti Kami

Sekolah Dibuka? Gembong: Pemprov DKI Cermati Grafik Covid!

"Grafik penyebaran COVID-19 di DKI itu sebagai dasar pertimbangan".

Sekolah Dibuka? Gembong: Pemprov DKI Cermati Grafik Covid!
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengingatkan Pemprov DKI agar grafik penularan COVID-19 menjadi dasar untuk memutuskan pembukaan sekolah di Ibu Kota.

Baca: Elite PDI Perjuangan Tanam Pohon di GBK: Matoa Hingga Mangga

"Tentunya Pemprov akan mencermati secara detail grafik penyebaran COVID-19 di DKI, itu sebagai dasar pertimbangan. Kita harapkan grafik di bulan Juni sudah menurun, minimal landai, sehingga ketika sekolah dibuka semua perangkat prokes sudah siap," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono kepada wartawan, Sabtu (20/3).

Itu dikatakannya terkait Pemprov DKI Jakarta yang saat ini mengkaji dan mempersiapkan pola pembukaan sekolah tatap muka saat pendemi Corona. 

Gembong menyadari target Pemerintah Pusat memulai sekolah tatap muka adalah bulan Juli, sebab saat itu diperkirakan guru telah menerima vaksin COVID-19. Namun, Gembong menyebut Pemprov DKI harus melakukan kajian dan persiapan.

"Target dari pemerintah pusat memang Juli akan dibuka sekolah tatap muka. Namun demikian untuk membuka sekolah tatap muka memang diperlukan kajian dan persiapan yang matang," kata dia.

Gembong menyebut Pemprov DKI butuh waktu dalam melakukan kajian untuk membuka sekolah. Dia berharap kajian itu memberikan dampak positif terhadap sekolah.

"Saya kira Pemprov tidak lamban, cuma butuh waktu untuk melakukan kajian, agar kebijakan membuka sekolah tatap muka tepat dan persiapan masing-masing sekolah menjadi lebih baik," jelas dia.

Lebih lanjut, Gembong menyebut jika Pemprov DKI membuka sekolah saat kasus Corona belum landai, dia meminta agar belajar tatap muka hanya diterapkan di sekolah tingkat atas dan perguruan tinggi (PT).

"Kalau grafik Jakarta masih seperti saat ini, kami mengusulkan hanya membuka SLTA dan PT. Untuk SD, SLTP harus dikaji betul-betul," jelasnya.

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya mempersiapkan pola pembukaan sekolah di massa pandemi COVID-19. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya akan mempersiapkan sekitar 100 sekolah menjadi pilot project sekolah tatap muka.

Baca: Sekjen Hasto & Eriko Tebar Benih Ikan di Pesanggrahan

"Nanti kita lihat, bisa sampai 50 sekolah bahkan mungkin bisa lebih dari sekolah yang ada di Jakarta, bisa mungkin sampai 100. Kita lihat berapa, nanti konfigurasinya mewakili wilayah dari SD sampai SMA, bahkan tersebar di seluruh Jakarta percontohan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat malam (19/3).

Sejauh ini, Riza menyampaikan wacana pembelajaran tatap muka masih dalam tahapan kajian secara menyeluruh. Nantinya, Pemprov DKI akan membatasi kapasitas keterisian sekolah hanya 50 persen serta memperhatikan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Pihaknya akan menampung saran dari berbagai pihak terkait rencana ini. Dilansir dari detik.

Quote