Jakarta, Gesuri.id - Kabar mundurnya Johan Budi sebagai salah satu juru bicara (jubir) tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin cukup mengagetkan banyak pihak. Pasalnya, banyak yang menilai keputusan tersebut terlalu mendadak.
Sekretaris tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto meluruskan bahwa keinginan Johan Budi untuk mundur sudah lama disampaikan kepadanya.
Baca: Ini Alasan Johan Budi Mundur dari Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf
"Ini sebenarnya sudah lama didiskusikan," ujar Hasto saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Menurut Hasto, sejak tanggal 10 Agustus 2018 usai Johan Budi kembali dari daerah pemilihannya di Jawa Timur, mantan jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini sudah menyampaikan akan mundur dari jubir TKN. Alasan Johan Budi karena ingin fokus pada pencalegan.
"Jadi tanggal 10 Agustus yang lalu Pak Johan Budi menyampaikan kepada saya akan lebih berkonsentrasi kepada tugas-tugas sebagai calon wakil rakyat. Ini merupakan hal yang positif," ucap Hasto.
Hasto menilai mundurnya Johan Budi dari jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin bukanlah suatu hal yang aneh.
"Jadi itu bukan hal yanh aneh karena beliau berkonsentrasi pada tugas-tugasnya sebagai caleg dari PDI Perjuangan," tambah Hasto.
Hasto juga memastikan hal tersebut tidak akan memberi pengaruh yang signifikan bagi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin kedepannya. Namun akan memberi pengaruh bagi PDI Perjuangan, sebab Johan Budi akan maju sebagau caleg dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri pada Pileg 2019.
Baca: PDI Perjuangan Malang Siapkan Pakta Integritas Untuk Bacaleg
"Berpengaruh ya. Berpengaruh buat PDI Perjuangan. Itu nanti krn beliau akan berkonsentrasi pd dapilnya," katanya.
"Beliau akan menyampaikan bagaimana PDI Perjuangan punya sikap yang tegas dalam memberantas korupsi, memberikan sanksi pemecatan, beliau akan menyampaikan bagaimana kebijakan Pak Jokowi dengan turun bersama rakyat ini akan memberikan berpengaruh bagi PDI Perjuangan," imbuh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.
